MAGELANG-JATENG, BERITAANDA – Bertempat di aula BLK Disperinnaker Kabupaten Magelang, berlangsung acara pertemuan dan buka bersama dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional. Dalam acara tersebut turut hadir Kapolres Kabupaten Magelang, Kadisperinnaker, Ketua SP/SB (SPN, KSPN, KSPSI, SPA) Kabupaten Magelang, Sabtu(1/5).
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Kadisperinnaker) Kabupaten Magelang, Sukamtono mengatakan, pertemuan tersebut hanya dihadiri oleh perwakilan saja, mengingat kondisi sedang terjadi pandemi.
“Hanya perwakilan saja, karena masih pandemi. Dan kita hanya diperkenankan mengumpulkan sekitar 50 orang saja,” katanya kepada BERITAANDA.
Dalam acara tersebut dirinya menjelaskan mengenai pengawasan guna memenuhi tuntutan buruh, pihaknya akan bekerjasama dengan satuan pengawasan ketenagakerjaan (satwasker) dalam hal pengawasan.
“Kami akan bekerjasama dengan satwasker, bila tidak dipenuhi (hak buruh) maka akan ada sanksi yang akan kita laporkan ke pimpinan daerah,” jelasnya
Sukamto berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menyatukan visi misi pemerintah, kaum buruh, dan pengusaha agar bersatu mencapai tujuannya masing-masing.
“Dapat menyatukan visi misi pemerintah, kaum buruh, dan pengusaha agar bersatu mencapai tujuannya masing-masing dalam arti buruh sejahtera, pengusaha dapat berkembang , dan pemerintah dapat mengendalikan situasi kondusif supaya perekonomian naik,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Kabupaten Magelang, Suparno mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan berbeda karena berada di masa pandemi. Namun pada intinya buruh dapat menyampaikan apa yang menjadi harapan maupun masalah yang sedang dihadapi di masa sekarang.
“Kegiatan ini dilaksanakan berbeda karena berada di masa pandemi, namun pada intinya buruh dapat menyampaikan apa yang menjadi harapan maupun masalah yang sedang dihadapi di masa sekarang,” katanya.
Meskipun begitu, ia mengaku masih ada buruh yang tidak dipekerjakan setelah hampir satu tahun dan tidak mendapatkan kompensasi. “Dari lebaran sampai lebaran masih belum dipekerjakan, dan tidak mendapatkan apa-apa,” katanya.
Ia juga sudah memberi tahu mengenai hal tersebut kepada Disperinnaker dan satwasker, namun tindakan yang diberikan dirasa masih belum maksimal. “Kurang lebih 14 hari ini sudah mulai masuk tapi belum semuanya, itupun alih status dari karyawan tetap menjadi karyawan borongan,” katanya.
“Karyawan tetap apabila dialihkan menjadi karyawan borongan, outsoursing, kan ada hitungan pesangon, sedangkan dari perusahaan tidak memberi pesangon dan dari dinas membiarkan,” imbuhnya.
Suparno mengatakan bahwa akan menunggu hasilnya sampai setelah hari raya Idul Fitri nanti. “Makanya kita tunggu sampai hari raya akan bagaimana hasilnya nanti,” pungkasnya. [Faisal]






























