Lampung Diharapkan Jadi Contoh Unjuk Rasa Damai di Indonesia

16

BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Menjelang aksi unjuk rasa yang rencananya akan digelar mahasiswa, buruh, dan organisasi masyarakat di depan kantor DPRD Lampung pada Senin (1/9/2025) mendatang, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung mengimbau agar aspirasi disampaikan secara damai tanpa merusak fasilitas umum.

Ketua MUI Lampung Prof. Mukri menegaskan, bahwa menyampaikan aspirasi merupakan hak konstitusional warga negara. Namun, ia mengingatkan agar aksi tidak dilakukan dengan cara-cara anarkis.

“Kami keluarga besar MUI Lampung turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya almarhum Affan. Tetapi kami menegaskan, jangan sampai musibah ini dijadikan alasan untuk melakukan tindakan anarkis seperti pembakaran fasilitas umum,” ujarnya, Sabtu (30/8/2025).

Prof. Mukri menilai aksi anarkis justru memperburuk keadaan dan menimbulkan kerugian bersama. Ia berharap Lampung bisa menjadi contoh daerah yang menyalurkan aspirasi dengan damai.

“Kalau gedung DPRD dibakar, kantor pemerintah dihancurkan, siapa yang rugi?, kita semua sebagai rakyat. Karena itu MUI berharap aksi nanti bisa berlangsung damai, tidak ada yang terprovokasi,” tegasnya.

Ia menambahkan, unjuk rasa besar di Lampung seharusnya menjadi momentum memperkuat suara rakyat, bukan ajang adu kekerasan.

“Mari kita buktikan bahwa masyarakat Lampung mampu menyuarakan aspirasi dengan cara bermartabat. Jangan sampai ada pihak yang menunggangi gerakan rakyat untuk memicu kericuhan,” pungkasnya.

Senada dengan itu, Ketua DPRD Lampung Ahmad Giri Akbar juga berharap aksi Senin mendatang dapat berlangsung tertib. Ia menekankan bahwa masyarakat Lampung memiliki tradisi luhur yang menjunjung tinggi persaudaraan dan kedamaian.

“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga marwah Lampung sebagai daerah yang santun dan berbudaya. Mari kita tunjukkan bahwa kritik bisa disampaikan dengan cara yang bermartabat, tanpa kekerasan dan perusakan,” kata Giri.

Ia menutup dengan harapan agar Lampung menjadi contoh bagi daerah lain. “Suara rakyat akan lebih kuat terdengar bila disampaikan dengan damai. Sikap seperti itu mencerminkan kedewasaan berdemokrasi,” ucapnya. (Katharina)

Bagaimana Menurut Anda