PALEMBANG, BERITAANDA – Hotel Duta Syariah Palembang menawarkan promo menginap hemat yang diekemas dalam promo re opening, kemerdekaan dan promo Sriwijaya great sales yang berlangsung hingga Oktober mendatang.
Promo tersebut yakni kamar besar mulai deluxe, family, junior suite room dan tripple diberikan diskon hingga 70 Persen. Misalnya saja kamar deluxe yang normalnya dijual Rp843.500 per malam, saat promo hanya dibandrol Rp250 ribu per malam. Harga ini hanya kamar saja tidak termasuk sarapan, tapi tetap bisa menikmati fasilitas AC, televisi, selimut, air hangat dan wifi.
“Harganya sekarang kita berikan diskon besar-besaran untuk menarik minat masyarakat menginap,” ujar General Manager (GM) Hotel Duta, Sulaiman, Rabu (12/8/2020).
Sulaiman mengatakan, tamu tidak perlu khawatir menginap karena Hotel Duta Syariah menerapkan proyokol kesehatan pada tamu dan karyawannya sendiri. Tamu yang datang wajib cuci tangan, diperiksa suhu tubuhnya tidak boleh lebih dari 37,3 derajat, jika masih panas ditunggu istirahat lima menit dan kembali diukur lagi suhu tubuhnya. Jika masih tetap lebih dari 37,3 derajat, maka tamu disarankan memeriksakan diri ke klinik kesehatan terdekat. Namun jika suhunya sudah turun, maka tamu boleh diizinkan masuk.
Semua peralatan di kamar juga sudah disterilkan dengan disinfektan dan tempat duduk lobi juga diberi jarak social distancing.
Sulaiman mengatakan, tamu yang datang juga berkesempatan membawa pulang hadiah utama satu unit mobil Grand Xenia. Cara berkesempatan memenangkan hadiah ini mudah, cukup dengan menginap dan tamu akan mendapat kupon. Isi data lengkap kupon undian, dan masukkan dalam kotak yang akan diundi pada bulan Februari 2021 mendatang.
Sulaiman juga menyayangkan adanya pemberitaan yang mengabarkan bahwa ada penemuan wanita meninggal di Hotel Duta yang dialamatkan di Jalan Radial, sehingga Hotel Duta Syariah dan Grand Duta yang masih dalam satu manajemen ini namanya ikut terserat hingga diselidiki polisi. Setelah diselidiki, rupanya kasus itu terjadi di Batam.
“Berita itu tidak benar dan sangat merugikan, sehingga kami sudah melaporkan media sosial yang meyebar isu itu agar ditindak,” ujarnya.
“Berita itu bisa mempengaruhi okupansi hotel, padahal kami baru saja kembali beroperasi 15 Juli lalu pasca tutup sementara untuk mendukung upaya pemerintah menekan penyebaran Covid-19,” pungkas dia. (Febri)































