BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Saat meninjau secara langsung Kapal KM Lawit yang dijadikan sebagai lokasi isolasi pasien Covid-19 di Provinsi Lampung, Kamis (19/8). Gubernur Arinal Djunaidi mengaku bahwa kehadiran tempat isolasi apung ini untuk mengantisipasi bila terjadi penambahan pasien kasus Covid-19, terutama di wilayah Lampung Selatan, Bandar Lampung dan Pesawaran.
“Kapal milik PT Pelni ini ditempatkan di Pelabuhan Panjang. Ini semua adalah perhatian khusus dari pemerintah sebagai salah satu upaya kita terhadap pengendalian Covid-19, karena rakyat harus kita selamatkan,” ujar Arinal.
Ia menerangkan, Covid-19 ini tidak bisa diprediksi. Karena itulah, ini salah satu upaya yang kita persiapkan. Akan tetapi semua harus berjuang dan berdoa agar angka Covid-19 di Lampung terus menurun.
“Saat ini, angka Covid-19 di Lampung cenderung mengalami penurunan yang signifikan,” jelas dia.
Kapal isolasi terpusat KM Lawit akan diisi bed untuk pasien berkapasitas 419 bed, dan 18 bed untuk tenaga kesehatan. Pemerintah daerah, dalam hal ini hanya menyiapkan tenaga kesehatan, karena pendukung lainnya akan disiapkan dari Kemenkes, PT Pelni, BNPB, dan Kemenhub.
“Saat ini, sebanyak 20 tenaga kesehatan disiapkan di kapal tersebut,” papar gubernur.
“Terima kasih kepada Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, Menko Perekonomian, Kepala BNPB serta instansi terkait lainnya yang dengan segera merespon, sehingga kapal ini bisa sampai di Lampung,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dokter Reihana turut menjelaskan bahwa pasien yang akan dirawat di kapal tersebut adalah seseorang yang dikategori positif Covid-19 tanpa gejala.
“Kapal ini adalah sebagai tempat isolasi mandiri, gunanya menghindari masyarakat yang positif Covid-19 untuk tidak isolasi mandiri di rumah. Sebab, kita takutkan di rumah itu ada orang tua yang rentan, dan juga ada anak-anak,” tambah Reihana.
Dirinya juga menjelaskan, pasien yang dirawat di kapal ini nantinya berkoordinasi dengan pihak Puskesmas.
“Puskesmas harus memantau jika ada yang positif, langsung dikirim kesini. Selain perawat dan dokter, juga disipakan para ahli gizi untuk melihat makanan yang disajikan,” terang dia.
Pada kesempatan tersebut, Kapten Herman Obrein selaku nahkoda kapal juga menyampaikan bahwa kapal ini menyiapkan dua deck untuk ruangan isolasi, juga disiapkan deck khusus untuk tenaga kesehatan dan tenaga kerja lainnya.
“Kami menyiapkan 50 tenaga kerja di kapal, kita juga menyiapkan jogging track dan ruang olahraga ” pungkasnya. (Katharina Yanuarti)





























