BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Gubernur Lampung bersama Menteri Koperasi dan Deputi Gubernur BI membuka acara Lampung Begawi 2021 dengan tema ‘Bersinergi Mengakselerasi Pemulihan Ekonomi Lampung Melalui Pengembangan UMKM, Pariwisata, Ekonomi Syariah, dan Digital’, bertempat di kantor Perwakilan BI Provinsi Lampung, Kamis (9/9).
Kegiatan Lampung Begawi ini diselenggarakan oleh Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung dan stakeholders terkait.
Gubernur Arinal menyampaikan, Pemerintah Provinsi Lampung telah mengambil arah dan strategi kebijakan dalam rangka peningkatan dan pemberdayaan sebanyak 192.234 UMKM yang tersebar di 15 Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung. Program yang dilakukan antara lain melalui pendampingan dan kemitraan, penguatan kelembagaan, fasilitasi pembiayaan, jaringan usaha dan pemasaran berbasis digital. Secara digital, Pemerintah Provinsi Lampung juga telah mengembangkan Aplikasi Kartu Petani Berjaya (KPB), Aplikasi Pasar Berjaya dan Aplikasi Sigap (Sistem Informasi Harga Pasar).
“Ekonomi kerakyatan harus bangkit. Kebangkitan itu harus dilakukan secara bersama-sama, pemerintah, swasta dan masyarakat dalam hal ini petani. Inilah yang membuat saya harus bekerja keras agar semua petani melakukan digitalisasi,” ujar Gubernur Arinal.
Gubernur juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung telah melakukan MoU dengan Bank Mandiri, BRI, dan BNI terkait Kredit Usaha Rakyat. “Kredit Usaha Rakyat harus berhasil di Provinsi Lampung, walaupun sudah berjalan dengan baik tetapi saya akan menjamin demi kepentingan petani. Tidak ada alasan petani tidak mendapatkan KUR,” tukas Gubernur Arinal.
Provinsi Lampung merupakan Gerbang Sumatera yang memiliki banyak sekali potensi alam dan dikenal dengan tagline “Lampung The Treasure of Sumatera”. Salah satu desa wisata di Provinsi Lampung masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik di Indonesia tahun 2021 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, yaitu Kampung Kopi Rigis Jaya Kabupaten Lampung Barat.
Sebagai salah satu sektor yang memiliki kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pada triwulan II 2021 sebesar 6,69 %, sektor pariwisata dapat menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Pemulihan sektor pariwisata dapat menjadi daya ungkit bagi sektor pendukung pariwisata lainnya seperti perdagangan, jasa transportasi, restoran, kuliner oleh-oleh dan industri kreatif lainnya, baik dari sisi percepatan pemulihan pertumbuhan ekonomi maupun dari sisi penyerapan lapangan kerja.
Pemerintah Provinsi Lampung bekerja sama dengan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung mendorong pengembangan destinasi pariwisata berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment) dan perluasan digitalisasi QRIS pada pelaku usaha pendukung pariwisata.
Selain itu, perlu ditingkatkan upaya menggali potensi pariwisata dan mendorong promosi pariwisata yang diselaraskan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (G-BBI), Gerakan Bangga Berwisata Indonesia (G-BWI), penerapan digitalisasi dan pengembangan ekosistem pariwisata ramah muslim.
Perkembangan ekonomi Syariah di Provinsi Lampung cukup meningkat dan Pemerintah Provinsi Lampung mendorong ekonomi Syariah agar secara signifikan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lampung.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan, melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang diinisiasi pemerintah dan Bank Indonesia, ditargetkan UMKM go digital mencapai 30 juta di 2024. Adapun selama 1.5 tahun ini peningkatannya cukup pesat, bertambah 7,3 juta UMKM.
Teten Masduki mengatakan, Provinsi Lampung adalah salah satu provinsi yang potensial di sektor pertanian. Hal ini terlihat dari data-data seperti sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang merupakan penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Lampung Juli 2021, yakni sebesar 30,55 %.
Selain itu, komoditas ekspor terbesar sebagian besar juga dari sektor pertanian, yakni Lemak dan minyak hewani/nabati, kopi, teh, rempah-rempah, olahan dari buah-buahan/sayuran, dan bubur kayu/pulp.
Menteri Koperasi menyampaikan, saat ini koperasi di lampung yang sudah Grade A dan B cukup tinggi, dengan jumlah 492 koperasi atau 24x dari koperasi aktif (Kemenkop, 31 Desember 2020). Untuk itu, Teten Masduki mengajak Gubernur untuk terus memperkuat koperasi.
“Pak Gubernur, ayo sama-sama kita perkuat ekonomi rakyat melalui koperasi agar punya posisi tawar dan skala ekonomi yang besar,” ujar Teten Masduki.
Pemerintah terus memberikan kemudahan agar koperasi bisa berkembang, seperti pembiayaan koperasi lewat LPDB, KUR khusus untuk pertanian, dan menghubungkan dengan Offtaker.
Teten juga menerangkan bahwa di Lampung sedang berjalan pengembangan koperasi pisang yang siap ekspor dengan pembiayaan lewat LPDB dan offtakernya oleh GGP. “Jadi Sudah ada kemudahan modal dan kepastian pasarnya,” kata Teten Masduki. [Katrine]




























