Firsada: Angka Prevalensi Stunting di Tubaba Berangsur Menurun

43

TULANG BAWANG BARAT, BERITAANDA – Penjabat (Pj) Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba) Drs. M. Firsada M.Si membuka rapat rembug stunting dan penandatanganan komitmen bersama percepatan penurunan stunting, bertempat di ruang rapat bupati setempat, Kamis (2/5/2024).

Pada kesempatan itu, Firsada mengatakan, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mempunyai tugas mengoordinasikan, menyinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting di tingkat kabupaten dan kecamatan.

“TPPS Ini melibatkan semua dinas terkait yang juga turut berperan aktif dalam pelaksanaan program maupun kegiatan yang berfokus pada penurunan prevalensi stunting. Maka diharapkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Tulang Bawang Barat akan berangsur menurun sampai dengan zero stunting nantinya,” pungkas dia.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Tubaba Majril mengatakan, stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak atau pertumbuhan tubuh dan otak akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan.

“Sehingga anak lebih pendek dari anak normal usianya dan memiliki keterbatasan dalam berpikir,” ujar Majril dalam materinya.

Majril melanjutkan, berdasarkan data UNICEF tahun 2023, angka prevalensi stunting di Indonesia menempati urutan ke-27 dari 154 negara dan urutan kelima di Asia.

“Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), pada tahun 2018 berada di angka 27,2%, dan Survey Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019 di angka 17,4%,” rinci dia.

Kemudian di tahun 2021 hasil SSGBI di Tubaba menunjukkan penurunan di angka 22,1% dan tahun 2022 turun 5% menjadi 17,4%.

“Selain upaya dari Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat, peran serta dari stakeholder juga sangat berperan penting dalam membantu percepatan penurunan stunting di Tubaba,” jelas dia. (Katharina)

Bagaimana Menurut Anda