LAMPUNG SELATAN, BERITAANDA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menggelar bimbingan teknis (bimtek) penyusunan peraturan perusahaan (PP) dan perjanjian kerja bersama (PKB). Kegiatan berlangsung di Aula Krakatau, Kantor Bupati Lampung Selatan, Kamis (25/9/2025).
Sebanyak 30 peserta yang mewakili 30 perusahaan di wilayah Bumi Khagom Mufakat mengikuti bimtek tersebut. Narasumber yang dihadirkan yakni Sariyo S.Sos dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung.
Forum ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mendorong terciptanya hubungan industrial yang sehat, harmonis, dan kondusif.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lampung Selatan, Badruzzaman, mengungkapkan bahwa hingga September 2025 pihaknya masih menangani mediasi di 20 perusahaan. Menurutnya, sebagian besar persoalan muncul karena belum adanya PP dan PKB yang dijadikan dasar hukum bersama.
“Penyusunan PP dan PKB sangat penting untuk memberikan kepastian hukum, meminimalkan perselisihan hubungan industrial, serta menciptakan hubungan kerja yang harmonis dan produktif,” ujar Badruzzaman.
Ia menambahkan, kepatuhan pelaku usaha terhadap aturan tidak hanya dapat menghindarkan konflik, tetapi juga meningkatkan daya tarik investasi.
“Kalau suasana kondusif, orang akan senang berinvestasi di Lampung Selatan,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan, Supriyanto, mengapresiasi terselenggaranya bimtek yang telah memasuki tahun kedua. Ia berharap kegiatan ini dimanfaatkan secara maksimal oleh para peserta.
“Saya harap komunikasi bisa lebih aktif lagi. Kita buat suasana nyaman, santai, tapi substansinya tetap. Hubungan yang baik adalah kunci utama keberhasilan perusahaan,” ujar Supriyanto.
Menurutnya, bimtek ini juga perlu membahas secara mendalam hak dan kewajiban kedua belah pihak agar menjadi payung hukum yang menjamin keadilan sekaligus mencegah perselisihan.
“Iklim kerja yang kondusif akan mendukung terciptanya iklim investasi yang baik di Lampung Selatan,” tegasnya.
Diakhir sambutannya, Supriyanto mengaitkan keberhasilan hubungan industrial dengan program unggulan daerah. Ia menyebut konsep Agro Eduwisata sebagai motor penggerak pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“Program Agro Eduwisata bukan sekadar wisata, melainkan upaya mengolah potensi daerah menjadi daya tarik investasi dan kunjungan. Dengan konsep ABRI BKW, kita ingin semua tempat bisa jadi destinasi wisata,” pungkasnya. (Kominfo Lamsel)































