Dinkes Lampung Selatan Gerak Cepat Telusuri Dugaan Keracunan Program MBG di SMPN 2 Kalianda

21

LAMPUNG SELATAN, BERITAANDA – Tim investigasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Selatan bergerak cepat menelusuri dugaan keracunan makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa enam siswa kelas VII SMPN 2 Kalianda pada Rabu (3/12/2025).

Respons cepat tersebut menjadi langkah krusial setelah para siswa mengalami gejala pusing, mual, dan muntah hingga harus dilarikan ke RSUD Bob Bazar sekitar pukul 12.00 WIB.

Menurut laporan, penanganan dimulai sejak informasi awal diterima sekitar pukul 10.00 WIB. Tim Dinkes langsung turun ke sekolah untuk mengamankan sampel makanan dan air minum, sekaligus memulai investigasi bersama Polres Lampung Selatan dan Puskesmas Way Urang.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Lampung Selatan, Sumantri S.KM MM menjelaskan, bahwa seluruh dapur penyedia makanan MBG (SPPG) telah diminta menyiapkan sampel masakan harian sebagai bagian dari prosedur keamanan.

“Kemarin kami langsung turun bersama Polres dan Puskesmas Way Urang. Semua dapur SPPG sudah diminta menyiapkan sampel. Untuk masakan hari ini, sampel juga harus disiapkan dan dikumpulkan di bank sampel dengan masa penyimpanan 2×24 jam. Jadi kalau terjadi kasus seperti sekarang, kita sudah memiliki sampelnya dan tidak kesulitan melakukan pemeriksaan,” ujar Sumantri saat ditemui di kantornya, Kamis (4/12/2025).

Sampel makanan dan air minum tersebut telah dibawa ke UPTD Laboratorium Provinsi Lampung pada Kamis pagi untuk memastikan penyebab keluhan para siswa. Hasil pemeriksaan laboratorium diperkirakan keluar dalam 7 hingga 12 hari.

Sementara itu, kondisi para siswa yang terdampak terus dipantau. Dari total 517 siswa, hanya enam siswa atau sekitar 1,16 persen yang mengalami gejala mual dan muntah.

“Pasien sudah dirawat di RSUD Bob Bazar. Empat masih dirawat, sementara dua siswa sudah dipulangkan karena kondisinya membaik,” kata Sumantri.

Investigasi menyeluruh akan mencocokkan hasil laboratorium dengan gejala klinis untuk memastikan sumber penyebabnya. Dinkes menegaskan seluruh proses penanganan dilakukan sesuai prosedur keamanan pangan agar program MBG tetap berjalan dengan standar kesehatan yang ketat.

“Sampel langsung kita amankan sejak kemarin. Tinggal menunggu hasil laboratorium,” tambahnya.

Hingga kini, Dinas Kesehatan Lampung Selatan masih melakukan pemantauan kondisi para siswa sembari merampungkan penyelidikan penyebab dugaan keracunan. (Kominfo Lamsel)

Bagaimana Menurut Anda