KERINCI, BERITAANDA – Bupati Kerinci, Monadi, tampil sebagai narasumber dalam talkshow Nusaraya yang digelar Kompas Gramedia di Studio Kompas TV, Jakarta, Jumat (29/8/2025).
Kehadiran Bupati Monadi bertujuan memperkenalkan potensi dan arah pembangunan Kabupaten Kerinci kepada publik nasional.
Acara yang dipandu Jesika ini menjadi momentum penting bagi Kabupaten Kerinci untuk memperkuat citra sebagai daerah dengan potensi unggul di bidang pariwisata, pertanian, dan budaya.
Dalam dialog tersebut, Bupati Monadi menegaskan bahwa pariwisata dan pertanian adalah tulang punggung utama pembangunan daerah.
“Kerinci punya kekuatan besar di sektor wisata alam, budaya, dan kuliner. Mulai dari Gunung Kerinci, Danau Gunung Tujuh, hingga Rawa Bento yang dijuluki Amazon-nya Sumatra. Semua ini menjadi modal untuk membangun pariwisata berkelanjutan,” ujarnya.
Selain pariwisata, Monadi menyoroti potensi pertanian dan perkebunan.
“Kopi arabika dan kayu manis Kerinci sudah mendunia. Kami mendukung petani melalui teknologi modern, hilirisasi produk, dan penguatan UMKM agar memiliki nilai tambah lebih tinggi,” jelasnya.
Terkait promosi, Monadi menyebutkan strategi berbasis digital dan festival budaya sebagai kunci.
“Kami gencar memanfaatkan media sosial, menggandeng komunitas anak muda, dan menggelar Festival Kerinci sebagai upaya menjaga identitas budaya sekaligus menarik wisatawan,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Monadi juga memaparkan sejumlah program strategis, antara lain pengelolaan sampah berbasis kecamatan demi menjaga kebersihan lingkungan, pembangunan RSUD tipe C dengan standar 1 tempat tidur per 1.000 penduduk, Penguatan produk perkebunan unggulan seperti kayu manis dan kentang Kerinci, peningkatan infrastruktur jalan dan transportasi guna mendukung pariwisata serta distribusi hasil pertanian, serta peluncuran aplikasi Gerbang Elektronik Masyarakat Desa (GEMA DESA) untuk memudahkan akses layanan publik.
Menutup dialog, Bupati Monadi mengajak generasi muda Kerinci agar lebih kreatif mempromosikan daerah melalui teknologi informasi. Ia juga mengundang masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke Kerinci.
“Seperti kata tokoh yang pernah dilansir Kompas, ‘jangan mati dulu sebelum ke Kerinci’,” pungkasnya. (Tomi)































