Bom Bunuh Diri, NU: Waspada Karena Teroris Masih Ada di Sekitar Kita

59
Ketua PCNU Magelang, Jawa Tengah, KH Achmad Izzudin saat diwawancarai.

MAGELANG-JATENG, BERITAANDA – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Magelang, Jawa Tengah, mengutuk keras atas tindakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, yang terjadi Ahad (28/3) lalu.

Ketua PCNU Magelang, KH Achmad Izzudin yang kerap disapa Gus Din mengatakan, tidak ada satupun agama yang membolehkan tindak kekerasan.

“Kalau melihat kejadian itu, menunjukan bahwa kita harus waspada karena teroris masih adadi sekitar kita,” ujar Gus Din pada BERITAANDA, Selasa (30/3).

Gus Din mengatakan, orang-orang yang melakukan hal keji seperti itu (pengeboman) merupakan orang-orang yang tidak memahami atas nilai-nilai agama. “Karena ketika orang itu menjadi pemeluk agama dan memahami pesan-pesan agama, harusnya tidak melakukan hal seperti itu (pengeboman),” imbuhnya.

Gus Din menjelaskan, pelaku mungkin melakukan bom bunuh diri sebagai bentuk menegakkan agamanya, tetapi di agama Islam sendiri tidak ada anjuran ketika menegakan agama harus memaksa maupun melakukan tidak kekerasan.

“Bahkan dalam Alquran disampaikan orangtua tidak boleh memaksa anaknya dalam hal memeluk suatu agama, apalagi kepada orang lain,” ujarnya.

Gus Din mengatakan, pemerintah harus memperhatikan kelompok-kelompok yang tidak sesuai dengan NKRI dan asas Pancasila seperti kelompok radikal agar tidak semakin berkembang.

“Bagi warga muslim, kita harus memahami betul agama kita dan nilai-nilai yang dibawa Islam, bahwa Islam adalah agama yang cinta damai serta mendorong adanya kebersamaan dan kasih sayang,” ucap dia.

Gus Din menyampaikan kepada seluruh masyarakat, khususnya di Magelang untuk dapat memahami dengan penuh nilai-nilai agama, jangan hanya ikut-ikutan dengan kelompok tertentu supaya tidak salah dalam memahami agama. [Faisal]

Bagaimana Menurut Anda