Apotek dan Toko di Kerinci-Sungai Penuh Diduga Jual Obat untuk Mabuk, Generasi Muda Terancam

69

KERINCI, BERITAANDA – Sejumlah apotek dan toko di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh diduga menjual obat-obatan yang kerap disalahgunakan oleh kalangan remaja dan pelajar untuk mabuk atau ‘ngeplay’. Peristiwa ini mengundang keprihatinan karena dapat merusak masa depan generasi muda.

Beberapa jenis obat yang bebas dijual di toko dan apotek tersebut antara lain Infrasyl, Neo, Grantusif, dan Maxtril.

Berdasarkan informasi dari sumber terpercaya, obat-obatan ini dapat diperoleh dengan mudah dibeberapa lokasi, termasuk di belakang Pasar Semurup, Kecamatan Pesisir Bukit, Kecamatan Hamparan Rawang, serta daerah Simpang Raya dan Poros Kota.

“Salah satu apotek di belakang Pasar Semurup dan beberapa toko di Kecamatan Pesisir Bukit serta Hamparan Rawang diduga menjual obat-obatan ini secara bebas,” ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya, Kamis (20/2/2025).

Lebih lanjut sumber tersebut menjelaskan, bahwa para remaja mengonsumsi obat-obatan ini dalam jumlah yang tidak wajar, bahkan ada yang mencapai 40 butir dalam sekali konsumsi demi mendapatkan efek mabuk.

“Mereka minum sampai berlapis-lapis, mulai dari 10 hingga 40 butir, tergantung seberapa tinggi efek yang mereka inginkan. Biasanya mereka mengonsumsinya bersama minuman energi murah seperti Power F,” tambahnya.

Fenomena ini menjadi peringatan serius bagi orang tua, pendidik, dan aparat penegak hukum. Tanpa pengawasan dan tindakan tegas, generasi muda di daerah ini bisa semakin terjerumus dalam penyalahgunaan obat-obatan.

Dampak jangka pendek dari penyalahgunaan obat dapat berupa gangguan akademik, kehilangan pekerjaan, atau konflik dengan keluarga dan teman. Sementara itu, dalam jangka panjang, efeknya bisa lebih fatal, seperti kerusakan permanen pada otak, sistem saraf, serta organ dalam. Selain itu, penyalahgunaan zat dapat menyebabkan perilaku berisiko, termasuk kecelakaan, pergaulan bebas, atau tindakan yang dapat merugikan masa depan mereka sendiri.

Karena itu, diperlukan perhatian serius dari berbagai pihak untuk mencegah semakin meluasnya penyalahgunaan obat di kalangan remaja. Tindakan tegas dari penegak hukum serta kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam mengatasi masalah ini sebelum terlambat. (Tomi)

Bagaimana Menurut Anda