LAMPUNG TIMUR, BERITAANDA – Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Lampung Timur bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung menggelar edukasi pasar modal, literasi keuangan, product matching, serta pembukaan rekening saham bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Agenda ini merupakan bagian dari program strategis TPAKD untuk memperluas literasi, meningkatkan akses layanan keuangan formal, serta mendorong ASN agar lebih bijak, aman, dan visioner dalam mengelola keuangan pribadi.
Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Timur Rustam Effendi, Manajer Senior OJK Provinsi Lampung Novandi Syafriansyah, Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan Lampung Hendi Prayogi, beserta perwakilan PT Phintraco Sekuritas.
Bupati Lampung Timur yang diwakili Sekretaris Daerah Rustam Effendi menegaskan pentingnya kesiapan ASN menghadapi dinamika ekonomi global dan perkembangan sektor keuangan, termasuk pasar modal yang saat ini menjadi salah satu pilar penopang perekonomian nasional maupun daerah.
Rustam menuturkan bahwa ASN perlu memiliki pemahaman menyeluruh mengenai mekanisme pasar modal, instrumen investasi legal, serta kemampuan memanfaatkan peluang investasi secara bertanggung jawab. Ia menekankan bahwa edukasi pasar modal merupakan investasi sumber daya manusia yang berdampak pada kemajuan daerah.
“Sebagai agen pemerintah, ASN dituntut menjadi teladan dalam pengelolaan keuangan yang baik, adaptif, dan visioner,” ujarnya.
Melalui sesi product matching, ASN dapat mengenali secara langsung jenis produk keuangan legal, termasuk melakukan pembukaan rekening saham di lokasi kegiatan.
Sementara itu, Kepala OJK Provinsi Lampung yang diwakili Manajer Senior Novandi Syafriansyah menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen OJK dan TPAKD Lampung Timur dalam memperkuat literasi dan inklusi keuangan daerah, sejalan dengan program tematik TPAKD Nasional 2025, yakni ‘Akselerasi Pemanfaatan Produk/Layanan Industri Keuangan Pasar Modal’.
Novandi memaparkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 yang menunjukkan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia berada di angka 66,46 persen, dengan inklusi 80,51 persen. Pada kelompok ASN, literasi tercatat 85,80 persen dan inklusi 95,11 persen. Namun, pemahaman terkait pasar modal masih perlu ditingkatkan mengingat literasi pasar modal nasional baru 17,78 persen, dengan inklusi 1,34 persen.
OJK juga mengingatkan ASN agar waspada terhadap penipuan keuangan, pinjaman online ilegal, phishing, dan berbagai modus keuangan digital lainnya. Layanan keuangan yang legal harus mengacu pada daftar entitas berizin OJK, serta masyarakat diminta melaporkan indikasi ilegal melalui Kontak OJK 157, WhatsApp 081-157-157-157, maupun kanal pengaduan resmi lainnya.
Melalui pembukaan rekening saham secara langsung, OJK berharap ASN dapat mengenal instrumen investasi yang aman, memahami cara kerja pasar modal, serta mulai melakukan perencanaan keuangan jangka panjang secara disiplin.
Kegiatan edukasi pasar modal dan product matching ini menunjukkan komitmen TPAKD Lampung Timur dalam mendukung percepatan inklusi keuangan sesuai target Pemerintah Provinsi Lampung. Melalui kegiatan ini, TPAKD menegaskan pentingnya literasi pasar modal sebagai bagian dari peta jalan nasional serta mendorong pembukaan rekening saham guna memperluas akses keuangan formal.
Selain itu, product matching memudahkan ASN memahami dan memilih produk keuangan legal, sementara sinergi OJK, BEI, dan perusahaan sekuritas memperkuat percepatan inklusi keuangan yang aman dan berkelanjutan. (*)





























