PALEMBANG, BERITAANDA – Maraknya aksi tawuran atau tindak kekerasan yang dilakukan antar kelompok remaja di Kota Palembang, hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa, masih sangat meresahkan masyarakat. Bahkan langkah preventif dan represif yang sudah dilakukan oleh pihak kepolisian dirasa belum menimbulkan efek jera terhadap para pelaku aksi tawuran tersebut.
Ditintelkam Polda Sumsel Kompol Dedy dalam silaturahminya di Sekretariat S-Man (Sriwijaya Mania), Selasa (30/7/2024), disambut baik oleh Ketua S-Man Eddy Ismail didampingi oleh perwakilan pengurus, Ketua Harian dan perwakilan Koordinator Wilayah (Korwil), baik dari dalam maupun luar Kota Palembang.
Dalam sambutannya, Kompol Dedy menyatakan, dari beberapa pelaku yang berhasil diamankan kepolisian, terdeteksi masih adanya anggota suporter sepakbola yang terpengaruh dan ikut-ikutan dalam aksi tawuran serta terlibat dalam aktivitas gengster di Palembang.
Pihaknya berharap kepada segenap pengurus S-Man dapat memberikan imbauan kepada seluruh anggotanya untuk tidak ada yang terlibat dalam aksi tawuran yang masih terjadi saat ini.
“Kami menilai S-Man sebagai komunitas yang memiliki dedikasi dan sportifitas yang baik, dapat memberikan pengaruh positif di masyarakat, khususnya para anggota S-Man itu sendiri,” kata dia.
Menanggapi hal tersebut, Eddy Ismail didampingi Ketua Harian Andika Suwito menjelaskan, keberadaan anggota yang mencapai 5.000 orang tersebar di tiap kecamatan, tidak hanya di Kota Palembang namun hampir di seluruh kabupaten/kota di Sumsel, bahkan di luar Sumsel.
Pada akhir tahun 2018, klub Sriwijaya FC mengalami degradasi ke Liga ll sehingga mengakibatkan berkurangnya minat para suporter untuk meramaikan tim saat bermain, baik di Kota Palembang maupun di luar Kota Palembang, berdampak pada kurang termonitornya aktivitas dari para suporter oleh masing-masing Korwil. Sehingga pihaknya juga meyakini bahwa tidak menutup kemungkinan adanya suporter yang ikut terlibat dalam aksi tawuran yang marak terjadi.
“Kami juga sudah menyampaikan kepada pengurus, Korwil dan supporter untuk tidak ada yang terlibat dalam aksi tawuran ataupun aksi kenakalan remaja lainnya di Kota Palembang. Dan tidak akan mentolerir apabila ada suporter yang terlibat tindak pidana apapun, terutama mengatasnamakan S-Man,” tegas dia.
“Dan dari silaturahmi yang dilaksanakan hari ini, akan kami sampaikan ke seluruh pengurus, Korwil dan supporter. Akan kami posting di sosial media milik S-Man, supaya tidak ada lagi anggota S-Man yang terlibat tawuran,” tambahnya.
Di akhir kegiatan, seluruh pengurus, Korwil dan perwakilan suporter S-Man sepakat mendeklarasikan diri agar seluruh insan Sriwijaya Mania tidak akan terlibat dalam aksi tawuran. (Iwan)






























