Proyek Pembangunan Gedung RSUD Talang Ubi Tuai Sorotan, Publik Pertanyakan Dugaan Penyalahgunaan Aset

15

PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR, BERITAANDA – Proyek pembangunan gedung RSUD Talang Ubi senilai Rp32 miliar yang dikerjakan PT Adipati Raden Sinum mendapat sorotan tajam masyarakat. Dugaan penggunaan aset rumah sakit untuk mendukung pengerjaan proyek memunculkan tanda tanya besar terkait komitmen kontraktor maupun pengawasan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU).

Pantauan di lapangan menunjukkan, sejumlah fasilitas rumah sakit diduga dimanfaatkan kontraktor. Tempat tidur pasien digunakan untuk mengangkut material, sementara air bersih rumah sakit dipakai pekerja proyek untuk mandi dan kebutuhan lainnya. Ironisnya, di tengah situasi itu, RSUD Talang Ubi justru mengalami krisis air bersih hingga harus membeli dari luar.

Publik menilai, kontraktor enggan mengeluarkan biaya tambahan demi kelancaran pekerjaan dan memilih menggunakan fasilitas rumah sakit. Kondisi ini menimbulkan dugaan lemahnya pengawasan, bahkan tidak sedikit yang mencurigai adanya ‘proyek titipan’ sehingga pelanggaran dibiarkan.

Menanggapi hal tersebut, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Rian Dinata menyatakan pihaknya akan segera menegur kontraktor.

“Kami akan menegur kontraktor agar tidak lagi menggunakan fasilitas rumah sakit. Untuk kebutuhan air mandi pekerja, nanti kami juga minta agar kontraktor membeli sendiri, bukan menggunakan milik RSUD,” ujar Rian, Kamis (2/10/2025)

Ia menambahkan, pengawasan proyek tetap berjalan. “Kami secara berkala memantau progres dan kualitas pekerjaan di lapangan,” katanya.

Namun, klarifikasi tersebut dinilai belum sepenuhnya menjawab keresahan publik. Pasalnya, praktik penyalahgunaan aset RSUD sudah terlanjur terjadi, menimbulkan kesan pembiaran. Terlebih, nilai proyek yang mencapai Rp32 miliar dianggap cukup besar untuk menanggung semua kebutuhan operasional tanpa harus membebani fasilitas pelayanan kesehatan.

Kini publik menunggu langkah tegas pemerintah daerah. Apakah pengawasan Dinas PU benar-benar ketat, atau justru ada kepentingan besar di balik proyek bernilai miliaran rupiah ini?. Harapan masyarakat, proyek tidak hanya sekadar rampung, tetapi juga transparan dan bebas dari praktik ‘titipan’. (AMD/Tim)

Bagaimana Menurut Anda