Polri Kerahkan 1.030 Personel Tangani 221 Bencana di Sumatera Utara

18

JAKARTA, BERITAANDA – Polri mengerahkan 1.030 personel dalam operasi kemanusiaan untuk menangani bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara sejak 24 hingga 27 November 2025.

Hingga Kamis (27/11/2025) pukul 12.30 WIB, tercatat 221 kejadian bencana yang terdiri atas 119 longsor, 90 banjir, 10 pohon tumbang, dan 2 angin puting beliung. Peristiwa tersebut tersebar di 12 kabupaten/kota.

Bencana ini mengakibatkan 212 korban, dengan rincian 43 orang meninggal dunia, 81 luka-luka, 88 masih dalam pencarian, serta 1.168 warga terpaksa mengungsi.

Pada tingkat kewilayahan, sejumlah Polres mencatat dampak signifikan.

Polres Mandailing Natal menangani 12 kejadian dengan 400 warga mengungsi, Polres Padang Sidempuan mencatat 13 kejadian, satu korban meninggal, dan 120 pengungsi. Kemudian Polres Pakpak Bharat menangani 24 kejadian longsor dengan dua korban meninggal, serta Polres Tapanuli Selatan mencatat 20 kejadian dengan 17 korban meninggal, 73 luka-luka dan 500 pengungsi.

Polres Tapanuli Utara menjadi wilayah terdampak paling berat, dengan 54 kejadian, 41 korban meninggal, 31 orang hilang, dan 134 pengungsi. Sementara Polres Sibolga melaporkan 11 kejadian longsor dengan total 61 korban jiwa serta 47 orang masih hilang. Adapun Polres Langkat mencatat 27 kejadian dengan 750 warga mengungsi.

Untuk mempercepat penanganan, Polri melakukan berbagai langkah, mulai dari pembersihan akses jalan, evakuasi korban, operasi pencarian, pelayanan kesehatan, pemasangan jaringan komunikasi darurat Starlink, hingga pengaturan lalu lintas. Total kekuatan personel terdiri atas 545 anggota Satwil, 121 personel Ditsamapta, 345 anggota Satbrimob, 8 personel Bid TIK, dan 11 personel Biddokkes.

Hasil analisis situasi menunjukkan empat wilayah tambahan terdampak, yaitu Kabupaten Langkat, Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Nias Selatan, dan Kabupaten Serdang Bedagai. Dua korban dilaporkan ditemukan selamat dalam kondisi luka di wilayah Tapanuli Selatan. Cuaca hingga kini masih didominasi hujan berintensitas tinggi dengan potensi longsor susulan akibat curah hujan ekstrem beberapa hari terakhir.

Sebagai tindak lanjut, Polri akan mendatangkan helikopter BKO Mabes Polri untuk mendukung evakuasi udara dan distribusi logistik. Polri juga memperluas titik pengungsian bersama pemerintah daerah, mendirikan dapur umum, serta mengirim enam truk logistik ke Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Utara. Kapolda Sumut dan pejabat utama turut bergerak ke lokasi terdampak untuk memimpin langsung operasi kemanusiaan.

Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menegaskan, bahwa seluruh jajaran Polri berada dalam status siaga penuh.

“Polri memaksimalkan seluruh kekuatan dari tingkat Polsek hingga Polda untuk menyelamatkan warga dan mempercepat penanganan di titik-titik terdampak. Fokus utama kami adalah evakuasi, pencarian korban, dan memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa penanganan dilakukan melalui koordinasi lintas satuan dan kerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan pemulihan berlangsung cepat, terukur, dan berkelanjutan.

“Kami mengajak pemerintah daerah, relawan, dan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membantu saudara-saudara kita yang terdampak. Operasi kemanusiaan ini membutuhkan kolaborasi penuh,” tutupnya. (Iwan)

Bagaimana Menurut Anda