BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Polresta Bandar Lampung menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online asal Lampung yang menjadi korban dalam aksi ricuh di Jakarta.
Doa bersama digelar oleh komunitas Gaspool (Gabungan Admin Shelter Pengemudi Ojek Online) di Tugu Adipura, Jumat (29/8/2025) malam. Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfred Jacob Tilukay, hadir langsung dalam kegiatan tersebut.
“Malam ini teman-teman dari Gaspool menunjukkan simpatinya dengan doa bersama. Meski diguyur hujan deras, mereka tetap bertahan di Tugu Adipura dalam suasana aman, nyaman, dan damai. Kita sama-sama berdoa agar arwah saudara Affan diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Kapolresta.
Ia menegaskan, kebersamaan dan solidaritas seperti ini harus dijaga demi menciptakan ketenteraman serta keamanan di Kota Bandar Lampung.
“Kondisi damai bukan hanya tanggung jawab kepolisian, tetapi juga seluruh masyarakat. Harapan kami, setiap aksi yang dilakukan hendaknya membawa kedamaian agar perekonomian tetap berjalan,” tambahnya.
Kapolresta juga menyampaikan bahwa sebelumnya Polresta Bandar Lampung telah menggelar salat gaib di masjid untuk mendoakan almarhum Affan. Selain itu, sekitar 50 personel diturunkan guna menjaga situasi tetap kondusif serta mengatur arus lalu lintas saat doa bersama berlangsung.
“Saya sangat mengapresiasi aksi doa bersama ini. Para ojol mengekspresikan rasa duka dengan salawat dan doa dalam suasana penuh hikmah serta kasih sayang. Inilah yang kita harapkan, aksi damai yang mencerminkan kedewasaan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Gaspool Lampung Miftahul Huda menyebut kegiatan ini bukan hanya bentuk solidaritas, tetapi juga protes terhadap kejadian di Jakarta.
“Kami mengecam keras tindakan oknum aparat yang menabrak rekan kami. Kami menuntut pelaku ditindak tegas dan dihukum seadil-adilnya tanpa pandang bulu. Malam ini kami menggelar aksi damai dengan doa bersama untuk almarhum,” tegasnya.
Sejumlah pengguna jalan yang melintas di sekitar Tugu Adipura juga turut memberikan dukungan. Mereka menilai aksi damai para ojol berlangsung tertib dan tidak mengganggu ketertiban umum.
Warga berharap, setiap bentuk penyampaian aspirasi tetap dilakukan secara damai tanpa meresahkan masyarakat.
“Kami tidak ingin kejadian ricuh seperti di daerah lain terjadi di Lampung, karena hal itu akan merugikan kita semua,” kata seorang warga, Yusuf. (Katharina)





























