Perkuat Budaya K3, PLN UP3 Pringsewu Latih Personel Lewat Simulasi Tanggap Darurat

11

PRINGSEWU, BERITAANDA – PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pringsewu menggelar Simulasi Tanggap Darurat Bencana (TDB) pada 21 November 2025 di halaman PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Pringsewu. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kesiapsiagaan serta penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi seluruh personel.

Simulasi dibuka dengan pemaparan Agus Purnomo selaku Analis Kebencanaan BPBD Kabupaten Pringsewu, yang menekankan pentingnya tetap tenang dan memahami risiko agar dapat bertindak tepat saat situasi darurat.

Manager PLN UP3 Pringsewu, Eka Nurwati, mengapresiasi kehadiran BPBD serta partisipasi pegawai dan Tenaga Alih Daya (TAD). Ia menegaskan bahwa pelatihan ini penting untuk menghadapi potensi kebakaran, gempa bumi, maupun insiden berisiko tinggi lainnya di lingkungan kerja.

“Keselamatan kerja adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.

Pada sesi materi teknis, peserta mendapatkan penjelasan mengenai penggunaan APAR CO₂ dan APAR Dry Chemical Powder yang aman untuk menangani kebakaran akibat korsleting listrik. Penggunaan APAR berbahan air ditegaskan tidak diperbolehkan karena dapat menghantarkan listrik dan membahayakan petugas.

Usai pemaparan, peserta mengikuti praktik pemadaman api menggunakan karung goni basah dan APAR, dipandu oleh Satgas Damkar Pringsewu. Seluruh peserta diberi kesempatan memadamkan api secara langsung untuk membiasakan diri dengan prosedur lapangan.

Kegiatan dilanjutkan dengan simulasi evakuasi gempa bumi menggunakan teknik drop, cover, and hold on, termasuk tata cara penyelamatan yang aman.

Melalui simulasi ini, PLN UP3 Pringsewu menegaskan bahwa kesiapan menghadapi situasi darurat bukan sekadar formalitas, melainkan bagian penting dari budaya kerja yang terus diperkuat. Konsistensi dalam melakukan simulasi, evaluasi prosedur, serta peningkatan kapasitas personel menjadi bukti komitmen PLN dalam meminimalkan potensi kecelakaan kerja.

Upaya preventif ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keandalan operasional, tetapi juga memberikan rasa aman bagi pegawai maupun pelanggan bahwa PLN siap merespons berbagai kondisi risiko dengan cepat dan profesional. (*)

Bagaimana Menurut Anda