Pembatasan Penggunaan Media Sosial Bagi Anak Perlu Diterapkan Sejak Dini

20

BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Penggunaan media sosial yang berlebihan dikalangan anak-anak perlu diwaspadai sejak dini. Seiring perkembangan zaman, dunia maya terus mengalami perubahan yang signifikan sehingga membutuhkan pengawasan lebih dari orang tua.

Hal ini disampaikan oleh Emir Fajar Saputra, Admin Media Sosial Ranger ANTARA Lampung pada Jumat (23/5/2025).

Ia menekankan pentingnya peran orang tua dalam memberikan pemahaman tentang bahaya penggunaan media sosial kepada anak-anak.

“Penggunaan media sosial di kalangan anak-anak harus dibatasi dan diarahkan dengan baik. Jangan sampai mereka terjerumus dalam konten yang tidak sesuai dan meniru perilaku negatif yang banyak beredar di dunia maya,” ujar Emir.

Menurutnya, orang tua harus terus memberikan edukasi dan pemahaman mengenai risiko dari platform seperti YouTube, Instagram, X, TikTok, dan lainnya.

Ia juga menekankan bahwa pembatasan penggunaan media sosial bukan berarti pelit, melainkan demi kebaikan anak.

“Orang tua harus bisa membatasi penggunaan gawai, jangan sampai anak-anak memegang gadget berjam-jam hingga lupa makan atau enggan berinteraksi,” lanjutnya.

Emir menyarankan sejumlah langkah yang dapat dilakukan orang tua, seperti mengajak anak bermain, belajar, menonton televisi dengan tayangan yang sesuai usia, serta membuat aturan khusus terkait penggunaan gawai. Misalnya, anak hanya boleh menggunakan gadget di hari libur seperti Sabtu, Minggu, atau tanggal merah, dengan durasi maksimal dua jam di pagi hari dan dua jam di malam hari.

“Memang kadang ada tantangan seperti anak menangis atau mengadu ke nenek dan kakek, tapi orang tua harus tegas agar kebiasaan buruk ini tidak terbawa hingga dewasa,” jelasnya.

Akademisi dari Institut Teknologi Bisnis dan Bahasa Dian Cipta Cendikia (ITBA DCC) ini juga menekankan bahwa pembatasan penggunaan gadget bukan bentuk kekangan, melainkan upaya untuk mencegah kecanduan media sosial.

Ia mengingatkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif seperti gangguan tidur akibat paparan cahaya biru, penurunan aktivitas fisik, ketergantungan, hingga risiko cyberbullying yang dapat memengaruhi kesehatan mental anak.

Meski demikian, Emir juga mengakui adanya dampak positif dari media sosial, seperti kemudahan akses informasi, mempererat koneksi sosial dengan keluarga atau teman yang jauh, dan sebagai sarana ekspresi kreativitas anak.

Untuk meminimalisir dampak negatif dan memaksimalkan manfaat positif, ia menyarankan agar orang tua dan pendidik melakukan langkah-langkah berikut:

  • Mengawasi penggunaan media sosial: Pastikan anak-anak menggunakan platform secara bijak dan aman.
  • Mengatur waktu: Batasi durasi penggunaan media sosial secara konsisten.
  • Mengajarkan etika digital: Edukasikan anak tentang pentingnya etika dan tanggung jawab saat menggunakan media sosial.

“Dengan pengawasan dan edukasi yang konsisten, anak-anak dapat menggunakan media sosial secara lebih aman, efektif, dan bertanggung jawab,” tutupnya. (Katrine)

Bagaimana Menurut Anda