PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR, BERITAANDA – Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) kembali menorehkan prestasi membanggakan di bidang seni dan budaya. Kali ini datang dari Zany Putri Sanjuna, siswi SMAN 2 Unggul Talang Ubi, yang bersama rekan duetnya, Khumairoh, berhasil mengharumkan nama daerah dalam ajang lomba tari kreasi.
Perjalanan keduanya berawal dari kemenangan di tingkat kabupaten dengan meraih juara 1, hingga akhirnya mewakili PALI ke tingkat Provinsi Sumatera Selatan. Pada ajang tersebut, mereka harus bersaing dengan puluhan peserta lain dan berhasil membawa pulang gelar juara harapan II. Capaian ini menjadi bukti bahwa bakat seni anak-anak PALI mampu bersaing di level yang lebih luas.
Namun, dibalik senyuman manis dan gerakan anggun Zany di atas panggung, tersimpan kisah perjuangan hidup yang inspiratif. Lahir di Talang Ubi pada 22 April 2008 dari pasangan Jumadi dan almarhumah Suzana, Zany adalah anak pertama dari dua bersaudara. Sejak duduk di bangku SMP, ia harus menerima kenyataan pahit kehilangan sang ibunda, sekaligus memikul tanggung jawab sebagai kakak dan ‘ibu’ bagi adiknya.
Meski berasal dari keluarga sederhana, Zany tumbuh menjadi pribadi mandiri dan tangguh. Sepulang sekolah, selain fokus belajar, ia juga menyempatkan diri mengajar ngaji di lingkungan sekitar. Aktivitas itu bukan hanya rutinitas, melainkan wujud pengabdian serta rasa syukurnya. Dari sinilah terlihat, Zany tak hanya berprestasi di bidang seni, tetapi juga aktif dalam kegiatan keagamaan dan sosial.
Semangatnya untuk berkarya tak pernah padam. Baginya, menari bukan sekadar gerakan tubuh, melainkan media untuk menyampaikan cerita, melestarikan budaya, sekaligus menyalurkan perasaan. Dukungan dari ayah, guru, dan teman-teman menjadi energi tambahan untuk terus mengembangkan bakatnya.
Cita-cita Zany pun terbilang mulia. Ia berharap kelak dapat menjadi seorang guru seni, karena baginya seni adalah bahasa universal yang mampu menyatukan, membangun karakter, dan menjaga warisan budaya. Melalui profesi itu, ia ingin menularkan semangat dan kecintaannya pada seni kepada generasi berikutnya.
Prestasi Zany dan Khumairoh bukan hanya membanggakan sekolah, tetapi juga Kabupaten PALI. Keduanya menjadi bukti nyata bahwa anak-anak muda daerah memiliki potensi besar untuk mengharumkan nama bangsa melalui seni dan budaya.
Dengan segala keterbatasan, Zany Putri Sanjuna tetap melangkah anggun di panggung dan tegar dalam kehidupan. Ia adalah cerminan generasi muda PALI yang pantang menyerah, penuh mimpi, dan bertekad membawa seni daerah ke pentas yang lebih luas. (RDT)































