Oknum Guru SDN 3 Payaraman Berkata Tak Pantas, Ini yang Dilakukan Wali Siswa

1745
Perwakilan wali siswa menyerahkan surat pernyataan sikap ke SDN 3 Payaraman.

OGAN ILIR, BERITAANDA – Atas ulah oknum guru SDN 03 Payaraman yang berlokasi di Desa Tebedak II berinisial AH diduga telah berbicara kasar dan merendahkan harkat dan martabat siswa ketika jelang upacara bendera pada Senin (9/1/2023) lalu. Puluhan warga Desa Tebedak I dan Tebedak II yang tergabung dalam Ikatan Wali Siswa SDN 03 Payaraman menyurati kepala sekolah (kepsek) setempat.

Adapun dalam surat yang dikirim ke sekolah itu berisikan pernyataan sikap mereka yang kesal, lantaran apa yang dilontarkan sang oknum guru dinilai tidak pantas diucapkan oleh seorang pendidik dan dianggap merendahkan serta melecehkan sesama manusia.

“Terlebih yang diucapkan tersebut ditujukan kepada anak – anak dan bahkan terdengar lewat pengeras suara hingga ke telinga khalayak yang ada di sekitar lokasi sekolah,” ujar Adiwinata selaku koordinator ikatan wali siswa, Rabu (11/1/2023) siang.

Dijelaskan Adiwinata, surat yang mereka serahkan ke sekolah itu bertujuan agar kepsek selaku penanggung jawab penuh di sekolah itu, untuk dapat bertindak atau menegur oknum yang dimaksud. Mereka menuntut permintaan maaf, baik kepada siswa ataupun mereka selaku wali siswa.

“Kalimat yang disampaikan saat itu menyebut (maaf) kampang, binatang, anjing kepada siswa, yang diperdengarkan lewat mikrofon, hingga terdengar ke luar sekolah. Kami juga menuntut agar oknum direkomendasikan pindah tugas, agar kejadian serupa tidak terulang dikemudian hari,” terangnya lagi.

Disamping diserahkan ke sekolah itu, Adiwinata didampingi rekannya sesama wali siswa, juga menembuskan surat tersebut ke Bupati Ogan Ilir, DPRD OI serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

“Kami tidak ada kebencian dengan profesi guru. Profesi guru adalah tugas yang mulia, Namum demikian, ulah oknum itu telah membuat kami marah dan kesal, karena merendahkan anak – anak kami dengan kalimat tak pantas. Dan ini kami pikir bukan hal yang salah jika kami menyurati pihak sekolah dan pihak lainnya,” ujar dia memungkas cerita.

Sementara saat akan dikonfirmasi, kepala sekolah setempat sedang tidak berada di ruangannya karena sedang ada rapat antar kepala sekolah di Kecamatan Payaraman. (ril)

Bagaimana Menurut Anda