
OGAN ILIR, BERITAANDA – Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar berencana memberikan penghargaan berupa umroh dan uang pembinaan bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir.
ASN yang dimaksud akan dipilih berdasarkan penilaian prestasi, yakni dari tingkat eselon 3, eselon 4, jabatan fungsional yang setara, serta dari staf/pelaksana.
Namun, rencana Bupati yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) H. Muhsin Abdullah saat rapat koordinasi bersama para kepala perangkat daerah, camat, dan kepala bagian di ruang rapat Bupati beberapa hari lalu menimbulkan polemik. Salah satunya datang dari Suharmawinata, tokoh masyarakat Tanjung Raja.
Suharmawinata dalam postingannya di laman Facebook mengkritisi kebijakan orang nomor satu di Ogan Ilir tersebut. Menurut dia, dana sebaiknya dialokasikan terlebih dahulu untuk perbaikan infrastruktur di OI, baik jalan maupun jembatan yang rusak.
“Mohon maaf Pak Sekda Muhsin Abdullah, ngenjuk masukan, alangke baguse duit e dandani jerambah rusak, jalan rusak. Umroh dan haji itu nomor 5, maaf kalu kurang berkenan,” tulisnya.
Sebelumnya, melalui postingan di Facebook pada Jumat (5/9/2025) lalu, Sekda Ogan Ilir H. Muhsin Abdullah menginformasikan bahwa Bupati akan memberikan penghargaan tersebut.
Menurutnya, penghargaan ini merupakan salah satu bentuk keseriusan Bupati Panca Wijaya Akbar untuk membentuk budaya kerja yang kuat dan profesional di kalangan ASN berdasarkan nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
“Dengan demikian para ASN makin semangat serta berlomba-lomba untuk bekerja dengan baik. Kalau beruntung, Insya Allah akan mendapat penghargaan,” tulisnya.
Sementara itu, disinggung soal sumber dana kegiatan tersebut, BERITAANDA mencoba mengonfirmasi lewat WhatsApp pribadi Sekda Ogan Ilir.
Dijelaskan olehnya, bahwa sumber dana untuk biaya umroh dan uang pembinaan berasal dari APBD, khususnya dana yang terkumpul akibat pemotongan TPP ASN yang tidak mencapai target baik disiplin maupun kinerjanya.
“Jadi dana tersebut berasal dari ASN dan kembali ke ASN pula. Tidak mengganggu APBD lainnya. Yang diberangkatkan umroh juga tidak banyak, paling satu atau dua orang per tahun, bahkan bisa saja tidak ada. Tambahkan lagi, yang diberangkatkan bukan seluruh ASN, paling banyak satu sampai tiga orang per tahun. Itu pun bisa saja tidak diberikan kalau dalam penilaian nantinya kriteria prestasi tidak terpenuhi,” terangnya, Ahad (7/9/2025) sore.

Muhsin Abdullah menambahkan, semua program Bupati pasti berpihak kepada masyarakat, baik untuk pembangunan fisik maupun nonfisik. Termasuk jalan, jembatan, pengentasan kemiskinan, penurunan stunting, bidang kesehatan, pendidikan, serta bantuan sosial kepada masyarakat. Namun, ASN juga perlu mendapatkan perhatian serta penghargaan untuk memotivasi mereka agar bekerja lebih baik.
“Kalau ASN sudah terbentuk budaya kerja yang baik, pasti akan lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ibadah umroh bukanlah hal yang sia-sia atau foya-foya. Justru ibadah ini mulia dan diidamkan umat Muslim. Apalagi dengan gaji ASN yang pas-pasan, susah untuk mengumpulkan uang karena banyak kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi. Intinya, ini sebagai reward atau stimulus agar ASN makin giat bekerja,” tutupnya. (Adie)






























