PALEMBANG, BERITAANDA – Meriahkan HUT Bhayangkara ke-77 tahun, sebanyak 100 lukisan hasil karya seniman lukis dari berbagai daerah dipamerkan dan dilelang di Novotel Palembang, Ahad (2/6/2023).
Kegiatan ini diselenggarakan Komunitas Pelukis Indonesia dan Polda Sumsel untuk Ketua Umum Komunitas Pelukis Indonesia (Kompi), Semilang Sutan Fanhar.
Ia mengatakan, ada 100 lukisan yang dipamerkan, salah satunya lukisan karya AKBP Gustavianus. Dari 100 lukisan yang dipamerkan itu, hanya 10 lukisan yang dilelang dan yang terjual tiga lukisan.
“Tiga lukisan yang terjual adalah karya Toto Sianto seharga Rp 25 juta, karya Budiawan Candra lukisan aktivitas nelayan di pinggir pantai seharga Rp 27 juta, dan karya Mashuri lukisan Huegeng seharga Rp 20 juta. Hasil penjualan lukisan sebagian disumbangkan untuk dana sosial dan sebagian lagi untuk kesejahteraan pelukis itu sendiri,” kata Semilang Sutan Fanhar.
Dalam kesempatan ini, Semilang menyampaikan kepada masyarakat dan pemerintah bahwa seniman lukis perlu dibina dengan karya-karya dilukisnya.
“Di Palembang sendiri banyak pelukis-pelukis hebat, tapi tidak ada wadah. Jadi bagaimana pemerintah akan tahu lukisannya, sementara karyanya tidak pernah ditampilkan, tidak pernah dipamerkan,” ungkap dia.
Dengan adanya pameran ini, kata Semilang, pemerintah kota bisa memahami bahwa Palembang ini memiliki pelukis hebat yang perlu dibina dan dirangkul.
“Nah kali ini, Alhamdulillah kita dari Komunitas Pelukis Indonesia dirangkul dan direspon positif oleh Polda Sumsel untuk berpartisipasi memeriahkan HUT Bhayangkara ke-77 tahun guna memamerkan dan lelang lukisan,” katanya lagi.
Sementara itu, Irwasda Polda Sumsel Kombes Pol. Ulung Sampurna Jaya mengapresiasi peran Komunitas Pelukis Indonesia yang turut memeriahkan HUT Bhayangkara ke-77 tahun dengan memamerkan dan lelang lukisan hasil karya seniman lukis di Kota Palembang.
Menurut Ulung, lukisan hasil karya seniman tidak dapat nilai dengan harga, namun yang terpenting adalah seni lukisan yang dihasilkan memiliki makna yang sangat dalam di pikiran sang pelukis. (Iwan)
