SUNGAI PENUH, BERITAANDA – Teknis pekerjaan pembesian pada proyek PT WIKA Satker BWSS VI Jambi menuai pertanyaan publik. Hal tersebut terlihat pada pelaksanaan pekerjaan di kawasan Cangkung, Desa Gedang, Kecamatan Sungai Penuh, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, Rabu (10/12/2025).
Berdasarkan hasil investigasi media ini di lokasi, pelaksana proyek terlihat memasang besi hermes dengan cara memotong material tersebut sepanjang kurang lebih 1 meter untuk kebutuhan pembesian dinding cor saluran.
Secara logika konstruksi, pembesian dinding seharusnya dipasang utuh sesuai panjang besi hermes kemudian diikat, agar tidak terjadi potensi patahan pada struktur cor. Apalagi daerah Sungai Penuh merupakan wilayah rawan guncangan dan aktivitas gempa bumi. Ironisnya, pembesian yang dilakukan justru tampak dipasang terpotong-potong berkisar 50 cm hingga 1 meter.
Tidak hanya itu, pelaksana proyek juga diduga menggunakan besi sisa potongan. Bahkan di lapangan berkembang informasi bahwa diameter besi yang dipasang pada tahap II di Kabupaten Kerinci hanya berukuran 8 mm.
Padahal, idealnya dalam pekerjaan seperti ini PT WIKA menggunakan besi berdiameter maksimal 10 mm atau minimal 9,5 mm.
Apabila teknis pembesian tersebut benar mengikuti ketentuan RAB, maka logika perencanaannya juga patut dipertanyakan. Sebab metode pemasangan besi secara terputus-putus tentu bertentangan dengan kaidah konstruksi bangunan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak PT WIKA yang dapat dimintai klarifikasinya. (Tomi)































