BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Dalam upaya menjaga stabilitas harga, kelancaran distribusi, serta kesiapan sektor pangan dan energi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Pemerintah Provinsi Lampung bersama Bank Indonesia, Forkopimda, instansi vertikal, BUMN/BUMD, dan seluruh anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) memperkuat sinergi melalui pelaksanaan high level meeting (HLM) TPID Provinsi Lampung, Rabu (3/12/2025).
Pada kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menyampaikan bahwa inflasi Provinsi Lampung pada November 2025 tercatat sebesar 1,14% (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 2,72% (yoy).
“Ini menunjukkan Lampung berada pada zona aman untuk menghadapi periode libur Natal dan Tahun Baru. Sepanjang tahun 2025, berbagai langkah stabilisasi telah dilakukan, seperti operasi pasar murah, penguatan SPHP, penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP), serta percepatan serapan gabah petani melalui Bulog,” ujarnya.
“Inflasi itu seperti api kecil, kalau tidak dijaga bisa membesar. Karena itu sinergi dan koordinasi harus kita perkuat menjelang Natal dan Tahun Baru,” tambahnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Bimo Epyanto menegaskan, bahwa tren inflasi Lampung sejak awal 2023 relatif stabil berkat kolaborasi program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Namun, ia mengingatkan sejumlah tantangan yang perlu diantisipasi, seperti potensi cuaca ekstrem, peningkatan permintaan selama libur panjang, serta potensi kenaikan harga komoditas strategis seperti cabai dan bawang merah.
BI menekankan pentingnya memperkuat strategi 4K (ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif) dalam menjaga stabilitas menjelang Nataru.
“Selain program pengendalian inflasi, penting juga melakukan regenerasi petani, agar Lampung tidak kehilangan sektor unggulannya,” ujar Bimo.
Dari sisi ketersediaan pangan, Pimpinan Wilayah Bulog Kanwil Lampung Rindo Safutra memastikan bahwa stok beras di Lampung sangat mencukupi untuk kebutuhan masyarakat selama Nataru. Hal ini didukung oleh realisasi penyerapan gabah serta distribusi SPHP di berbagai wilayah.
Sementara itu, Pjs. Sales Area Manager Lampung PT Pertamina Patra Niaga Wilayah Lampung, A. Muhajir Kahuripan, menyampaikan kesiapan distribusi BBM dan LPG menghadapi proyeksi kenaikan permintaan di sejumlah titik jalur mudik utama.
Ia memastikan Pertamina melakukan pengawasan bersama pemerintah daerah dan aparat terkait untuk menjamin ketersediaan energi tetap aman.
Dari sisi keamanan dan lalu lintas, Polda Lampung memaparkan kesiapan Operasi Lilin Krakatau 2025 yang akan berlangsung selama 13 hari. Pengamanan difokuskan pada rumah ibadah, pelabuhan, bandara, terminal, pusat perbelanjaan, lokasi wisata, serta antisipasi bencana cuaca ekstrem. Pengaturan arus kendaraan di Pelabuhan Bakauheni juga menjadi perhatian utama.
Sejalan dengan itu, Dinas Perhubungan Provinsi Lampung menegaskan kesiapan moda transportasi darat, laut, dan udara, termasuk rencana rekayasa lalu lintas dan pembatasan angkutan barang pada puncak arus mudik dan balik Nataru.
Melalui HLM TPID ini, seluruh instansi menyatakan komitmen memperkuat koordinasi guna menjaga stabilitas harga, memperlancar distribusi, menjamin kecukupan energi dan pangan, serta menyediakan informasi publik yang akurat untuk mencegah spekulasi.
Pemerintah Provinsi Lampung bersama Bank Indonesia menegaskan bahwa sinergi TPID merupakan kunci menjaga daya beli masyarakat serta memastikan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 berlangsung aman, lancar, dan kondusif. (Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Bimo Epyanto)





























