Kepung BNNP, Massa AAN Lampung Tuntut Adili Pelaku OTT Pesta Narkoba

41

BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Ratusan massa dari Aliansi Anti Narkoba (AAN) Provinsi Lampung mengepung kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung, Selasa (16/9/2025). Mereka menuntut penegakan hukum yang transparan dan adil terkait kasus operasi tangkap tangan (OTT) pesta narkoba yang melibatkan mantan pengurus HIPMI Lampung dan sejumlah pihak lainnya.

Massa aksi yang terdiri dari lebih 32 LSM, ormas, aktivis, serta tokoh masyarakat itu berunjuk rasa di depan kantor BNNP di Jalan Ikan Bawal 92, Kelurahan Kangkung, Kecamatan Telukbetung Selatan, Kota Bandar Lampung.

Dalam aksinya, mereka mendesak agar seluruh pelaku, termasuk mantan anggota HIPMI, diproses secara hukum, bukan hanya rehabilitasi. Mereka juga menuding adanya dugaan obstruction of justice dalam penanganan kasus tersebut.

“Kasus narkoba di lingkungan organisasi seperti HIPMI harus diusut tuntas. Jika benar ada pengurus yang dilepaskan tanpa proses hukum meski terbukti positif narkoba, maka perlu dilakukan investigasi lebih lanjut,” tegas koordinator aksi.

Adapun tuntutan massa meliputi:

Investigasi: penyelidikan mendalam terkait dugaan pelanggaran hukum dalam kasus ini.

Proses hukum: penerapan hukum secara adil dan transparan tanpa memandang status atau jabatan.

Transparansi: penyampaian informasi terbuka kepada publik agar kepercayaan masyarakat terhadap penegak hukum tetap terjaga.

Selain itu, mereka juga mendorong kepolisian untuk bertindak tegas, pimpinan HIPMI melakukan sanksi internal, serta masyarakat ikut mengawal kasus ini.

Massa menilai langkah tersebut penting agar kasus narkoba dapat ditangani efektif, memberi efek jera, sekaligus mencegah kejadian serupa di kemudian hari.

Sementara itu, Kabag Umum BNNP Lampung, Maksimilliam Sahese menyampaikan, bahwa Kepala BNNP Lampung sedang bertugas di luar daerah mengikuti konsolidasi BNN RI di Bali. Meski demikian, pihaknya menerima seluruh aspirasi massa aksi.

“Kami sepakat dengan aspirasi yang disampaikan. Tekad kami juga sama, tidak ingin melihat generasi muda Indonesia rusak karena narkoba,” ujarnya. (*)

Bagaimana Menurut Anda