PALEMBANG, BERITAANDA – Tingginya angka kecelakaan di jalan raya membuat pihak terkait terus mengkampanyekan keselamatan berkendara, salah satunya melalui kegiatan pekan keselamatan jalan 2023 yang digelar di Palembang, Ahad (16/7/2023).
Edukasi keselamatan berkendara ini dikemas dengan cara menyenangkan, yakni dengan kegiatan olahraga bersama, jalan santai, pemberian helm, jaket pelampung kapal, traffic cone, games hingga bagi-bagi doorprize dengan disisipi pesan keselamatan berkendara.
Masyarakat juga diberikan contoh penyebab banyak kecelakaan di jalan raya dan bagaimana cara menekan angka kecelakaan itu dengan mematuhi rambu lalu lintas, melengkapi surat kendaraan, memastikan kendaraan laik jalan dan menggunakan alat keselamatan berkendara yang sesuai standarnya.
Direktur Sarana Transportasi Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Danto Restyawan MT menjelaskan, jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan raya rata-rata 3 orang setiap jamnya.
“Angka kecelakaan di jalan raya saat ini masih tinggi dan didominasi oleh kecelakaan pada jenis kendaraan roda dua. Tercatat jumlah korban kecelakaan dengan luka ringan 12.613 jiwa, meninggal dunia 26.100. Sebanyak 61 persen penyebab kecelakaan adalah karena faktor manusia atau faktor kelalaian berkendara, 30 persen faktor lingkungan dan 9 persen disebabkan oleh faktor kendaraan yang kurang baik,” jelas dia.
Korban kecelakaan berkendara terbanyak didominasi usia 15-24 tahun sebanyak 66.602 orang, disusul usia 25-39 sebanyak 42.276 orang, usia 40-50 sebanyak 26.082 orang dan usia hingga 15 tahun sebanyak 20.772 orang.
“Jika ingin selamat atau mengurangi jumlah kecelakaan maka patuhi aturan berlalu lintas dengan berkendara dengan kendaraan laik jalan, punya SIM, berkendara sesuai jalur, menggunakan helm standar, menggunakan sabuk pengaman, tidak melanggar lampu merah dan rambu lalu lintas hingga tetap selalu berhati-hati saat berkendara di jalanan,” pesan Danto.
Sementara itu, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Sumatera Selatan, Denny Michels Adlan mengatakan, edukasi keselamatan berlalu lintas juga dilakukan bukan cuma bagi pengendara di jalan raya saja, tapi juga bagi angkutan sungai agar semua masyarakat semakin sadar berkendara dengan baik, sehingga ke depan semakin berhati-hati berkendaraan dan angka kecelakaan bisa ditekan jumlahnya.
“Walaupun kecelakaan ditanggung oleh Jasa Raharja, tapi kita kan tidak ingin kecelakaan. Jadi lebih baik mengurangi dan menekan resikonya meski ada kompensasi jika kecelakaan,” kata Deny. (Febri)






























