PALEMBANG, BERITAANDA – Bank Sumsel Babel dan Cabang Kapten Arivai menandatangani kesempatan bersama (MoU) tentang kerjasama UMKM Persatuan Paguyuban Bakso Solo Berseri (PBSB) Palembang, Ahad (4/4) pukul 14.00 WIB, berlokasi Kediaman Ketua PBSB Tugimin di Jalan Karya Bersamai Kelurahan Srimulya Kecamatan Sematang Borang, Palembang.
Acara ini dihadiri langsung Direktur Utama Bank Sumsel Babel Ir Achmad Syamsudin MBA dan Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan Hj RA Anita Noeringhati SH MH serta seluruh anggota Paguyuban Bakso Solo Berseri (PBSB) dan karyawan Bank Sumsel Babel (BSB).
Ketua Umum Paguyuban Bakso Solo Berseri (PBSB), Tugimin mengatakan, selama 30 tahun baru kali ini ada bank yang memberikan pendanaan modal usaha mudah dan cepat, karena hanya dua hari langsung cair tanpa agunan.
Selama ini,menurutnya, proses pinjaman dengan bank sulit. Dan berharap kerjasama ini ke depan bisa terus berlanjut, serta pedagang bisa mendapat pembiayaan modal lebih besar lagi.
Tugimin juga mengatakan, anggota paguyuban siap mengalihkan kreditnya di bank Sumsel Babel, karena 99 persen pedagang bakso ini memiliki hutang, termasuk di bank lain. “Kita maunya kredit satu tempat saja di Bank Sumsel Babel, sehingga angsurannya satu tempat,” ujar Tugimin.
Dirut Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin mengatakan, BSB saat ini fokus membangkitkan pemulihan ekonomi dengan fokus menyalurkan pembiayaan pada usaha kecil dan mikro.
Tahun ini BSB mengalokasikan Rp 550 miliar Kredit Usaha Rakyat (KUR). Syamsudin berharap debitur juga taat membayar angsuran, sehingga dananya bisa kembali diputar dan juga bisa naik kelas pembiayannya. Sebab, kredit itu terbagi tiga jenis, yakni super mikro hingga Rp 10 juta, mikro hingga Rp 50 juta dan kecil hingga Rp 500 juta.
Achmad Syamsyudin mengatakan, sebelumnya kerjasama seperti ini juga sudah dilakukan dengan paguyuban rumah makan Padang, pecel lele, serta sate.
Untuk mendukung digitalisasi perbankan, kerjasama dengan paguyuban bakso ini juga akan dilengkapi dengan QRIS, sehingga memudahkan pelanggan bertransaksi non tunai untuk mengurangi peredaran uang kartal.
“Penggunaan QRIS memudahkan untuk uang kembalian, karena biasanya uang kecil susah didapat,” terang Achmad Syamsyudin.
Sementara itu, Ketua DPRD Sumsel, Hj Anita Noeringhati mengingatkan agar debitur jangan sampai lupa pada kewajibannya, karena jika macet membayar angsuran maka satu gerbong akan macet dan akibatnya berdampak pada kredit yang tersendat, serta tidak bisa disalurkan untuk usaha lainnya.
Anita juga berharap ke depannya BSB bisa memfasilitasi anggota paguyuban memiliki rumah, karena selama ini ada sebagian ngontrak dan tidak punya sertifikat untuk dijadikan agunan memperoleh dana segar dari bank.
“Ke depan berharap agar BSB juga bisa memberikan pinjaman untuk kredit rumah, tapi debitur juga jangan lupa kewajibannya agar semua sama-sama lancar,” jelas Anita. (Febri)






























