BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Perusahaan pembiayaan pertumbuhan piutang pembiayaan Provinsi Lampung positif dengan nilai outstanding piutang pembiayaan tumbuh 12,36% (yoy) pada Desember 2023 menjadi sebesar Rp 9,83 triliun.
Didukung pembiayaan investasi berdasarkan prinsip syariah dan pembiayaan jasa berdasarkan prinsip syariah yang masing-masing tumbuh sebesar 389,38% dan 189,16 % dengan penyaluran piutang pembiayaan terbesar pada sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin sebesar 74,06% serta sektor pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang, pembuangan dan pembersihan limbah dan sampah sebesar 68,60%.
Profil risiko perusahaan pembiayaan masih terjaga dengan rasio non performing financing (NPF) tercatat membaik sebesar 2,33% dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,45%.
Lembaga Keuangan Mikro
Aset LKM di Lampung tumbuh 13,46% (yoy), meningkat sebesar Rp 4,54 miliar atau tercatat sebesar Rp 38,22 miliar pada Desember 2023.
Peningkatan aset LKM didorong oleh peningkatan penyaluran pembiayaan LKM yang tumbuh 16,62% (yoy), meningkat Rp 3,80 miliar atau tercatat sebesar Rp 26,67 miliar pada Desember 2023 dengan NPL yang menurun dari triwulan sebelumnya 13,6% menjadi 9,74% pada Desember 2023.
Pergadaian
Jumlah penyaluran pinjaman oleh perusahaan pegadaian di Provinsi Lampung tumbuh 17,90% (yoy) atau sedikit di atas nasional (17,48%), meningkat Rp 111 miliar atau tercatat menjadi sebesar Rp 728,97 miliar pada September 2023 dengan jumlah nasabah yang juga terus tumbuh tercatat sebesar 12,18% (y0y) atau menjadi sebanyak 248.973 kontrak.
Perusahaan Modal Ventura
Pembiayaan atau penyertaan modal ventura di Lampung tumbuh sebesar 0,76% (yoy) atau naik sebesar Rp 2,51 miliar menjadi sebesar Rp 332,36 miliar pada September 2023, dengan NPF yang tercatat meningkat menjadi 7,39% (pada Agustus 2023, rasio NPF tercatat sebesar 7,31%). (Katharina)