BELTIM-BABEL, BERITAANDA – Paguyuban Ikatan Masyarakat Bawean Belitung Timur (IMB Beltim) peringati milad kedua (2) sekaligus melangsungkan halal bihalal yang dilaksanakan di aula kantor Camat Manggar Kabupaten Belitung Timur (Beltim), mengambil tema ‘Pererat Silaturahmi Persaudaraan Masyarakat Bawean’, Ahad (4/8/2019) lalu.
Ikut hadir Bupati Beltim, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Camat Manggar, Forkopimda serta para tokoh masyarakat Bawean se-Pulau Belitung, warga Bawean keturunan, dan undangan lainnya.
Dalam rangkaian acara yang dikemas dengan seremonial tersebut, diisi sambutan dari Bupati, Ketua IMB Beltim, ketua panitia, serta berbagai atraksi kesenian budaya Bawean.
Ketua panitia Helmi mengatakan, acara ini digelar bertujuan untuk menjalin tali silaturahmi masyarakat Bawean dan keturunannya.
“Ajang ini sebagai bentuk untuk mempererat tali silaturahmi masyarakat keturunan Bawean. Yang belum tahu jadi tahu, bahwa mereka masih satu keturunan, masih satu hendara dari datuk,” tutur Helmi melalui rilis yang diterima BERITAANDA, Kamis (8/8/2019).
Salah seorang pendiri IMB Beltim ini kembali menuturkan, tak hanya sebatas silahturahmi saja, namun organisasi yang ia bentuk juga akan lebih fokus ke bidang sosial, serta seni dan budaya Bawean.
“Yang lebih utama organisasi ini kami bentuk bertujuan untuk memperkenalkan seni dan budaya Bawean, serta menyentuh pula di bidang sosial. Dengan demikian, tali silaturahmi persaudaraan akan lebih melekat. Bersama stakeholder mari membangun Kabupaten Beltim ini,” ungkap Helmi menegaskan.
Sementara Ketua IMB Beltim H.Miftah Suhni menambahkan, dengan hadrinya halal bihalal serta milad kedua ini, jadi ajang pertemuan sesama warga Bawean se-Pulau Belitung.
“Masyarakat Bawean tentunya ikut membangun Beltim yang kita cintai ini, serta mendukung kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah. Mari kita bergandengan tangan membangun Beltim yang lebih baik,” tutur H.Miftah.
Bupati Beltim Yuslih Ihza SE mengatakan, tak dipungkiri bahwa bahasa, suku budaya, adat istiadat negara Indonesia sangatlah beraneka ragam. Dari perbedaan itulah, kata bupati, yang membuat Indonesia istimewa di mata dunia.
“Yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi dengan penuh kebersamaan dalam keanekaragaman, saling menghormati, tidak saling menyudutkan. Indahnya kita dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika,” jelas bupati.
“Yang terpenting juga adalah upaya membangun Beltim dan Belitong dengan masyarakat suku lainnya. Majunya pembangunan di daerah tak luput dari peran serta masyarakat. Meskipun baru berjalan 2 tahun, saya yakin IMB Beltim telah berkontribusi terhadap pembangunan,” ugkap Yuslih. (Helmi)































