Ikan Blue Marlin Jadi Primadona di Kabupaten Pesisir Barat

19

BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Dikenal sebagai salah satu ikan tercepat dan terkuat di lautan, blue marlin yang akrab disebut tuhuk oleh masyarakat Pesisir Barat Lampung, kini tengah memasuki musim tangkap terbaiknya.

Ikan predator laut dalam dari keluarga Istiophoridae ini memiliki ciri khas berupa moncong panjang menyerupai tombak dan sirip punggung berbentuk seperti layar. Ukurannya pun mengesankan, dengan berat yang bisa mencapai 150 kilogram per ekor.

Di Kabupaten Pesisir Barat, khususnya di kawasan Dermaga Kuala Stabas, Krui, ikan tuhuk muncul dalam jumlah banyak setiap tahun pada periode Maret hingga Juni. Para nelayan setempat bisa menangkap hingga empat ekor dalam satu kali melaut.

“Biasanya kami berangkat siang, dua jam dari dermaga menuju laut lepas. Kalau musimnya pas, sehari bisa dapat tiga sampai empat ekor,” ungkap Zahlo (57), nelayan berpengalaman dari Kuala Stabas, Senin (9/6/2025).

Lebih dari sekadar hasil tangkapan, ikan tuhuk telah menjadi bagian penting dari kuliner lokal. Rasanya yang gurih dan dagingnya yang lembut menjadikannya favorit di dapur warga, mulai dari rumah tangga hingga pedagang makanan.

Di tangan warga, ikan ini diolah menjadi beragam menu menggugah selera seperti mpek-mpek, sate ikan, pindang, hingga gulai taboh (hidangan khas yang selalu hadir dalam hajatan besar dan hari raya).

“Kalau ada resepsi pernikahan, kami lebih memilih masak gulai taboh pakai ikan tuhuk daripada rendang. Rasanya lebih cocok di lidah kami,” ujar Zahlo sambil memperlihatkan hasil tangkapannya di tepi dermaga.

Harga ikan tuhuk di pasar tradisional Krui berkisar antara Rp45 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram. Selain di pasar, pengunjung juga bisa membeli langsung dari nelayan di sekitar dermaga, terutama saat musim tangkap.

“Ikan ini cepat habis. Banyak wisatawan yang sengaja datang ke warung-warung untuk mencicipi olahannya. Apalagi saat musim ombak besar begini, tamu ramai karena ada kejuaraan selancar,” tambah Zahlo.

Memasuki Juni 2025, Kabupaten Pesisir Barat tengah bersiap menjadi tuan rumah kejuaraan selancar internasional yang akan diikuti oleh 302 peserta dari 17 negara. Ajang ini diyakini akan membawa dampak positif bagi para nelayan dan pelaku UMKM kuliner setempat.

“Kami senang kalau ada acara seperti ini. Warung ramai, ikan kami makin dicari. Semoga bisa terus ada setiap tahun,” tutup Zahlo penuh harap.

Jika Anda berkunjung ke Pesisir Barat, jangan lewatkan kesempatan mencicipi kelezatan ikan tuhuk dalam berbagai olahan khas Lampung yang kaya cita rasa. Nikmatnya dijamin menggoyang lidah. (Katharin)

Bagaimana Menurut Anda