HLM TPID Kabupaten Lampung Selatan Sinergi Bersama, Kendalikan Inflasi dan Ekspektasi

21

LAMPUNG SELATAN, BERITAANDA – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Lampung Selatan menggelar high level meeting (HLM) menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Rajabasa, Sekretariat Daerah Kabupaten Lampung Selatan, menjadi momentum penting untuk memperkuat koordinasi dalam pengendalian inflasi daerah.

HLM dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Lampung Selatan Drs. Edy Firnandi M.Si, dan dihadiri Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, pejabat pemerintah daerah, instansi vertikal, serta para pemangku kepentingan terkait lainnya.

Dalam sambutannya, Edy menegaskan pentingnya sinergi lintas instansi untuk menjaga stabilitas harga dan mengendalikan ekspektasi inflasi masyarakat menjelang perayaan Nataru.

“Saya yakin melalui sinergi antara pemerintah daerah, BI, Bulog, dan aparatur keamanan, kita bisa menjaga stabilitas harga jelang Nataru dengan pendekatan yang humanis, tegas, serta solutif,” ujarnya.

Edy juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota TPID yang telah menjalankan berbagai program pengendalian inflasi sepanjang tahun 2025.

Sesi HLM dilanjutkan dengan pemaparan perkembangan harga dan langkah antisipatif dari berbagai narasumber.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Achmad P. Subarkah menjelaskan, bahwa secara historis beberapa komoditas pangan strategis, seperti cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, telur ayam ras, bawang merah, dan beras cenderung memberikan andil inflasi pada periode Nataru akibat isu panen dan tingginya curah hujan. Selain itu, terdapat potensi kenaikan tarif transportasi udara seiring meningkatnya mobilitas masyarakat.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lampung Selatan, Arif Rahman Mulyana, turut menegaskan adanya perubahan indeks perkembangan harga (IPH) Kabupaten Lampung Selatan sebesar 1,35% (mtm) pada pekan pertama Desember 2025, yang menunjukkan kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan strategis.

“Komoditas penyumbang kenaikan IPH terbesar adalah cabai rawit, bawang merah, dan cabai merah,” ungkap Arif.

Sementara itu, Bulog KC Lampung Selatan melaporkan bahwa stok beras dan kebutuhan pangan strategis lainnya berada dalam kondisi aman menjelang akhir tahun. Pihak Kepolisian Lampung Selatan juga memastikan kesiapan dalam mendukung kelancaran distribusi serta pengawasan keamanan jalur logistik.

Sebagai langkah cepat dan konkret mengendalikan inflasi pada momentum HBKN Nataru, TPID Lampung Selatan terus mendorong implementasi strategi 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

Melalui HLM ini, disepakati beberapa langkah tindak lanjut, diantaranya pelaksanaan operasi pasar yang lebih terencana pada komoditas dengan risiko kenaikan harga menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, peningkatan koordinasi dengan BMKG dan BPBD terkait risiko cuaca ekstrem dan potensi bencana, serta sinergi dengan Pertamina dalam pengamanan pasokan bahan bakar untuk menghadapi libur HBKN.

Bank Indonesia bersama TPID Kabupaten Lampung Selatan akan terus memperkuat koordinasi dan melakukan pemantauan intensif terhadap distribusi pangan guna mencegah gangguan pasokan serta memastikan stabilitas harga menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, demi menjaga daya beli dan kesejahteraan masyarakat. (Siaran Pers Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung / Achmad P. Subarkah, Deputi Direktur)

Bagaimana Menurut Anda