INDRALAYA-OI, BERITAANDA – Dalam kurun waktu satu bulan terakhir, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Ogan Ilir (OI) sudah beberapa kali mengadakan kegiatan terkait sosialisasi Pemilu 2024 mendatang.
Salah satunya kegiatannya bertajuk ‘uji publik rancangan penataan daerah pemilihan (dapil) DPRD tingkat II Kabupaten OI yang dihelat di salah satu hotel berbintang di Kota Palembang pada Kamis (15/12/2022) kemarin.
Adapun yang diundang dalam kegiatan tersebut diantaranya seluruh ketua partai peserta pemilu, tokoh masyarakat, beberapa anggota DPRD OI dan unsur Polri-TNI, termasuk juga perwakilan organisasi pers semisal PWI Ogan Ilir.
Kegiatan yang menggunakan anggaran negara yang tak sedikit itu tentunya banyak sekali manfaat dan hal positif lainnya. Namun disayangkan, khususnya dalam hal publikasi hingga kepesertaan awak media dalam kegiatan tersebut sangat terasa diskriminatif.
Hal ini dikeluhkan oleh Ketua Pengurus Daerah Ikatan Wartawan Online (PD IWO) Ogan Ilir (OI) Adiwinata.
Menurut wartawan BERITAANDA itu, IWO OI sama sekali tidak diundang dalam beberapa kegiatan yang digelar KPUD Ogan Ilir tersebut.
“Kami menyadari kalau PWI memang organisasi pioner. Namun demikian, IWO juga kini sudah hadir di Ogan Ilir yang mewadahi awak media, khususnya media online. Dengan tidak dilibatkan IWO OI dalam beberapa kegiatan itu, menandakan KPUD Ogan Ilir tidak ingin bersinergi dengan PD IWO OI,” ungkapnya didampingi Dewan Etik PD IWO OI, Suharmawinata, Jumat (16/12/2022) malam.
Adiwinata menjelaskan, PD IWO OI sudah mempunyai SK kepengurusan yang sah ditandatangani oleh Ketua Umum Pusat, Jodhi Yudono.
“Kita memang belum melakukan pelantikan di OI ini, karena di pusat sedang ada transisi kepengurusan. Namun demikian, PD IWO tetap aktif. Dan sebelumnya di masa awal kepemimpinan Bupati Panca Wijaya Akbar, kami telah beraudiensi mengenalkan IWO, dimana waktu itu diterima oleh sekretaris daerah Muhsin Abdullah,” sambungnya lagi.
Terakhir, pria yang diketahui telah mengantongi sertifikasi uji kompetensi wartawan (UKW) jenjang Madya dari Dewan Pers itu mengungkapkan, agar KPUD Ogan Ilir pimpinan Massuryati tidak pilih-pilih dalam melibatkan kepesertaan awak media, sehingga tidak menimbulkan kecemburuan dari pemegang profesi pers lainnya.
Sementara ketika awak media ini meminta tanggapan perihal itu melalui pesan WhatsApp (WA), Ketua KPUD Ogan Ilir Massuryati meminta maaf atas tidak diundangnya perwakilan IWO OI.
Ia beralasan dengan keterbatasan waktu serta dikejar tahapan adhock, termasuk juga karena keterbatasan dana, maka hal itu terjadi.
“Maaf adinda ku, tidak diskriminatif, hanya saja dalam undangan uji publik itu yang wajib diundang adalah parpol, toga, tomas, akademisi, dan pihak terkait dengan kepemiluan, kesbag, capil, lembaga, vertikal, bawaslu, teman dari pemantau pemilu. Karena keterbatasan anggaran, jadi kami mengundang keterwakilan saja. Mohon maaf kalau jajaran kami terlupakan, masih banyak acara tahun 2023. Tolong ingatkan kami. Tidak maksud apapun, kondisi kami benar-benar dikejar tahapan, badan adhock, sekali lagi mohon maaf,” tulisnya dalam pesan itu. (Ril – IWO)































