BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Kepolisian Daerah [Polda] Lampung menggelar diskusi dengan tokoh Lembaga Peduli Pengembangan Potensi Umat Islam (LP3UI), Sabtu (1/5/). Dengan 20 peserta dari jamaah LP3UI, terkait materi radikalisme.
Hadir dalam kegiatan itu sebagai pemberi materi Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad dan tokoh LP3UI Lampung Ustadz Madruz. Sebagai moderator Arie Setya Putra dan AKBP Magdalena dari Badan Intelijen Keamanan (BIK) Mabes Polri.
Dalam kesempatan tersebut, Pandra memperkenalkan aplikasi ‘Polisiku’ dan call center 110 kepada masyarakat, guna mempermudah dan memperoleh informasi terkait pengaduan dan pelaporan, dimana Kapolri telah membuat satu terobosan dengan nama Presisi untuk mempercepat layanan kepolisian kepada warga sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
Sedangkan Ustadz Madruz menyampaikan, sebagai salah satu lembaga keagamaan pihaknya banyak melakukan kegiatan sosial. Salah satunya dengan terjun langsung membantu evakuasi korban bencana, seperti di Palu, Lombok dan Lampung.
“Kami tunjukkan dengan kerja nyata. Kami juga punya tim SAR sendiri, termasuk tim medis internal,” kata Ustadz Madruz.
Ustadz Madruz menambahkan, lembaga keagamaan yang kerap dikaitkan dengan gerakan radikalisme sangat tidak berdasar. Karena menurutnya, sebuah lembaga keagamaan, khususnya Islam benar-benar dibentuk untuk kepentingan bersama umat.
“Hal yang seperti itu (tudingan radikalisme) sangat menyakitkan bagi kami. Karena kami sudah banyak berbuat dengan kegiatan sosial,” kata mantan napiter tahun 1985 itu.
Oleh karena itu, Ustadz Madruz berharap semua masyarakat bersatu dalam memperkuat persatuan dan kesatuan demi keutuhan NKRI. (Katrine)
