PALEMBANG, BERITAANDA – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel merilis bahwa Palembang mengalami inflasi sebesar 0,16 persen pada Oktober, dan inflasi tahun kalender kumulatif Januari – Oktober 2020 menjadi sebesar 0,61 persen. Sementara inflasi tahunan year on year Oktober 2020 terhadap Oktober 2019 sebesar 1,20 persen.
Komoditas dominan yang menyebabkan terjadinya inflasi bulan Oktober 2020 di Kota Palembang antara lain cabai merah, bawang merah, minyak goreng, daging ayam ras, dan gas elpiji 3 kilogram. Sementara itu, Kota Lubuk Linggau pada bulan Oktober 2020 mengalami inflasi sebesar 0,38 persen. Inflasi tahun kalender kumulatif Januari – Oktober 2020 menjadi sebesar 1,22 persen. Sementara inflasi tahunan year on year Oktober 2020 terhadap Oktober 2019 sebesar 1,62 persen.
Komoditas dominan yang menyebabkan terjadinya inflasi di Kota Lubuk Linggau sama dengan komoditas penyumbang inflasi di Palembang, yakni cabai merah, bawang merah, gas elpiji 3 Kg dan juga biaya kuliah.
Sementara itu Sumatera Selatan pada Oktober mengalami inflasi sebesar  0,18 persen. Inflasi kumulatif sampai bulan Oktober tahun Kalender 2020 sebesar 0,66 persen. Sementara inflasi tahunan year on year Oktober 2020 terhadap Oktober 2019 sebesar 1,24 persen.
“Aktivitas masyarakat di era new normal ini mulai bergeliat meski belum setara normal, sehingga aktivitas semula yang bergerak lamban kini mulai naik dan membuat perekonomian juga kembali begerak hingga permintaan naik, ditambah dengan adanya kegiatan hajatan saat akhir pekan,” ujar Endang, Senin (2/11/2020).
Sementara itu secara nasional, berdasarkan pemantauan harga selama bulan Oktober 2020 pada 90 kota IHK, menunjukkan bahwa 66 kota IHK inflasi. Sedangkan 24 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,04 persen, terendah di Kota DKI Jakarta, Bekasi, Cirebon, dan Jember sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 1,81 persen, terendah di Kota Surabaya sebesar 0,02 persen. (Febri)































