YOGYAKARTA, BERITAANDA — Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa (IKPM) Empat Lawang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar diskusi publik bertajuk ‘Silaturahmi Bupati dan Diskusi Kedaerahan’ di Asrama IKPM Empat Lawang DIY, Ahad (14/12/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa asal Empat Lawang serta perwakilan mahasiswa dari 17 kabupaten/kota se-Sumatera Selatan yang sedang menempuh pendidikan di DIY.
Diskusi publik tersebut menghadirkan Bupati Empat Lawang Dr. H. Joncik Muhammad S.Si SH MH sebagai narasumber utama. Forum ini menjadi ruang dialog terbuka antara mahasiswa dan pemerintah daerah untuk membahas berbagai isu strategis terkait pembangunan Kabupaten Empat Lawang.
Ketua Umum IKPM Empat Lawang DIY, Thomas Antoni, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran Bupati Empat Lawang yang untuk ketiga kalinya menyempatkan diri berdialog langsung dengan mahasiswa di Yogyakarta.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah atas dukungan fasilitas asrama mahasiswa sebagai bentuk komitmen nyata terhadap pengembangan dunia pendidikan.
Selain itu, perwakilan pimpinan awal IKPM Empat Lawang DIY turut mengapresiasi kinerja Pemerintah Kabupaten Empat Lawang, khususnya dalam menjaga stabilitas keamanan daerah.
Ia menyoroti capaian enam bulan awal masa jabatan pertama Bupati Empat Lawang yang mencatat kondisi zero kriminalitas, termasuk tidak adanya kasus pembegalan, sebagai fondasi penting dalam menciptakan rasa aman bagi masyarakat.
Apresiasi serupa disampaikan oleh sesepuh sekaligus penasihat IKPM Sumatera Selatan Komisariat Saling Keruani Sangi Kerawati Empat Lawang. Ia menilai kepemimpinan Bupati Empat Lawang konsisten menghadirkan program dan kebijakan yang berdampak langsung bagi masyarakat serta mampu meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah.
Dalam pemaparannya, Bupati Empat Lawang menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam pembinaan mahasiswa dan organisasi kedaerahan. Ia menyoroti perlunya evaluasi terhadap sejumlah aturan internal organisasi yang dinilai berpotensi menghambat proses kaderisasi serta pengembangan jejaring mahasiswa di perantauan.
Bupati juga memaparkan visi pembangunan Kabupaten Empat Lawang melalui konsep MADANI (Maju, Aman, Damai, Agamis, Nasionalis, dan Indah). Menurutnya, kontribusi pemikiran dan masukan dari mahasiswa, khususnya yang menempuh pendidikan di luar daerah, sangat dibutuhkan untuk memperkuat arah kebijakan pembangunan lima tahun ke depan.
Sesi tanya jawab berlangsung dinamis. Sejumlah mahasiswa mengajukan pertanyaan terkait prioritas pembangunan daerah, langkah konkret pemerintah dalam merealisasikan visi dan misi kepala daerah, serta kebijakan pendidikan dan beasiswa bagi mahasiswa Empat Lawang di Yogyakarta.
Isu agraria juga mengemuka, termasuk persoalan perusahaan yang belum menurunkan status Hak Guna Usaha (HGU). Menanggapi hal tersebut, Bupati menegaskan sikap tegas pemerintah daerah untuk mencabut izin usaha perusahaan yang tidak mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selain membahas isu kebijakan, Bupati Empat Lawang juga mendorong mahasiswa agar tidak semata-mata berorientasi menjadi aparatur sipil negara (ASN). Ia menekankan pentingnya penguatan kapasitas diri, integritas, serta peran strategis mahasiswa dalam berbagai sektor pembangunan, baik di pemerintahan, swasta, maupun kewirausahaan.
Menutup diskusi, pengurus IKPM Sumatera Selatan Komisariat Saling Keruani Sangi Kerawati Empat Lawang menyampaikan sejumlah aspirasi, antara lain penguatan agenda kelembagaan IKPM, realisasi program mudik gratis bagi mahasiswa kurang mampu, serta kebutuhan penyediaan fasilitas asrama atau sekretariat khusus bagi mahasiswi.
Diskusi publik ini menegaskan peran mahasiswa sebagai mitra kritis pemerintah daerah sekaligus bagian penting dalam mendorong pembangunan Kabupaten Empat Lawang yang berkelanjutan dan inklusif. (Iwan)































