PALEMBANG, BERITAANDA – Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sumsel berhasil mempertahankan kinerja positif sepanjang 2021 dengan menekan angka kredit macet (NPL) dari semula 24 persen jadi 7,6 persen.
Direktur Utama BPR Sumsel Marzuki mengatakan, pihaknya berhasil membukukan pertumbuhan kredit naik 6,5 persen tahun 2021 dibanding tahun 2020. Dari sisi aset juga tumbuh 8 persen tahun lalu dan mencetak laba Rp 1,6 miliar.
Meski nilainya masih relatif kecil, namun Marzuki bersyukur bank milik pemda itu terus tumbuh sehat dari tahun ke tahun. Karena dulu saat dia baru menjawab Dirut BPR Sumsel adalah bank tidak sehat dengan angka kredit macet 70 persen.
Saat ini angka kredit macet sudah berada di angka 7,6 persen turun drastis dari tahun 2020 yang tercatat sebesar 24 persen. Tahun ini ditargetkan angka kredit macet turun dan sesuai dengan kebijakan OJK yakni di bawah 5 persen.
“Tahun ini target kita NPL 4,5 persen sehingga benar-benar sehat,” ujar Marzuki di sela RUPS tahun buku 2020 di Hotel Swarna Dwipa, Jumat (1/4).
Untuk mewujudkan angka kredit macet yang sehat sesuai aturan pemerintah, BPR Sumsel akan terus melakukan upaya collection aktif, melalang aset macet jaminan kredit dan menggandeng bantuan hukum untuk penagihan kredit macet sehingga nilainya bisa terus dikejar.
Marzuki mengatakan, kinerja BPR akan dimaksimalkan lagi dengan menggandeng fintech sehingga bisa menjangkau nasabah lebih mudah dan lebih dekat.
BPR Sumsel juga membuka chanel baru mobile tim di Ogan Ilir dan Banyuasin. Nasabah juga bisa membayar cicilan tanpa harus datang ke kantor karena bisa membayar menggunakan virtual account bekerjasama dengan bank BNI dan Danamon.
“Sesuai arahan Gubernur Sumsel kita harus memaksimalkan kinerja dengan tetap menetapkan prinsip kehati-hatian,” tambah Marzuki. (Febri)





























