Bonsai Anting Putri Usia 18 Tahun Jadi Pemenang Best Bonsai, Ditaksir Senilai Rp 500 Juta

81

PALEMBANG, BERITAANDA – Bonsai milik H. Aan dinobatkan sebagai best in show dan best in class kategori matang dalam kegiatan pameran dan kontes bonsai lokal terbuka ‘Sriwijaya Berseni dan Berkarya Bersama’ yang digelar di halaman kantor DPRD Sumsel, Kamis (29/5/2025).

Bonsai tersebut adalah pohon anting putri berusia 18 tahun yang memang sudah sering menjadi langganan juara dalam berbagai kontes bonsai.

Bonsai gundul itu berhasil mengungguli lebih dari 300 bonsai lainnya yang ikut bersaing, dan akhirnya keluar sebagai yang terbaik.

“Alhamdulillah menang lagi. Ini jadi hiburan untuk mengisi masa pensiun. Menekuni bonsai bisa menaikkan imun tubuh karena saya menyukainya, jadi bisa tetap sehat dan bugar,” ujar Aan.

Aan mengatakan, sejak lajang ia sudah suka menanam bunga, hingga kemudian beralih tertarik membudidayakan bonsai setelah melihat kontes bonsai nasional yang digelar di PTC Mall pada waktu itu.

Sejak saat itulah ia gemar memelihara bonsai. Karena menurutnya, bonsai adalah seni yang tidak pernah selesai. Setiap hari pohon harus terus dirawat agar tetap terjaga dengan baik.

“Berbeda dengan seni lainnya seperti melukis, mengukir, atau memahat, kalau sudah membuat satu karya maka selesai dan pindah ke karya lain. Tapi bonsai akan tetap dirawat bertahun-tahun, bahkan bisa puluhan hingga ratusan tahun. Bonsai dibentuk, diolah, ditata, bukan cuma ditanam lalu dibiarkan tumbuh begitu saja,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Palembang, Adam Handoko mengatakan, bahwa bonsai milik H. Aan ini memang sudah sering menang.

Kali ini pun, kata Adam, para juri dari Palembang dan Jakarta mengakui bahwa bonsai tersebut sangat bagus dan layak menjadi pemenang.

Adam menjelaskan, kedua juri yakni Wahyudi Sambar dari Jakarta dan Iskandar dari Palembang memilih bonsai itu sebagai best in show berdasarkan empat kriteria penilaian, yaitu penampilan, gerak dasar, keserasian, dan tingkat kematangan pohonnya.

“Dari 317 pohon yang ikut kontes ini, kemudian dipilih 10 bonsai best ten yang mendapat label tanda merah sebagai best bonsai. Lalu, dari 10 itu dipilih lagi satu bonsai sebagai best in show, dan bonsai Anting Putri inilah yang menang,” kata Adam.

Meski barang seni sebenarnya tidak punya harga mutlak seperti barang komersial lain yang jelas nilainya, bonsai anting putri tersebut ditaksir senilai Rp 500 juta.

Sebab, semakin sering ikut kontes dan menang, maka harga jualnya juga akan semakin mahal. Sama halnya dengan karya seni lainnya yang akan bernilai tinggi jika sering memenangkan penghargaan.

Namun, sekali lagi, kesepakatan harga tetap ditentukan oleh penjual dan pembeli. Jika keduanya sepakat, meskipun harganya dianggap mahal oleh kalangan awam, hal tersebut bukan menjadi masalah bagi pembeli yang memahami seni dan bersedia membelinya.

Pameran bonsai ini sendiri digelar sejak 25–30 Mei, dengan rangkaian agenda mulai dari penerimaan bonsai, penjurian, pembukaan pameran, hingga penutupan yang akan berlangsung besok (30/5/2025).

Terdapat 317 pohon bonsai yang ikut kontes, dengan 250 peserta berasal dari wilayah Palembang.

Adam berharap, pameran bonsai ini dapat semakin meningkatkan minat masyarakat terhadap bonsai, serta menjadi ajang silaturahmi bagi para pecinta bonsai untuk bertukar pikiran dan menyalurkan hobi yang sama. (Febri)

Bagaimana Menurut Anda