PALEMBANG, BERITAANDA – Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumbagsel mengusulkan akan membangun sepuluh (10) fly over untuk lintasan tidak sebidang yang berada di jalan nasional tahun depan di Divre III Palembang dan Divre IV Tanjung Karang.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumbagsel, I Made Suartika mengatakan, sebenarnya rencana pembangunan tersebut diusulkan tahun ini, namun karena adanya pandemi Covid-19 sehingga terdapat keterbatasan mobilisasi dan anggaran.
“Sejumlah rencana pembangunan tahun ini ditunda dulu, karena pemerintah bukan cuma fokus pada sektor pembangunan saja tapi juga membuat keseimbangan antara pemulihan ekonomi, pembangunan dan juga kesehatan,” ujarnya, Jumat (14/8/2020).
Kesepuluh fly over yang rencananya akan akan dibangun tahun ini namun diusulkan dilanjutkan tahun depan yakni lima berlokasi di Palembang, antara lain di Gelumbang, Patih Galung, Bantaian, Ujan Mas dan Lahat. Sementara itu lima usulan pembangunan fly over dilakukan di kawasan Divre IV Lampung, yakni di Tanjung Karang, Bandar Lampung, tiga di OKU Timur dan satu lagi di Ogan Komering Ulu.
Sementara itu perlintasan sebidang yang sudah dibangun Tahun 2019 sebanyak 11 lintasan yang berada di Divre III dan IV. Dua perlintasan sebidang yang dibangun di Palembang, Lahat dan Empat Lawang.
Sementara itu sembilan perlintasan sebidang yang dibangun di wilayah Divre IV Tanjung Karang yakni dua di Prabumulih, tiga di Lampung, Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan dua di Way Kanan Lampung.
Made mengatakan, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk pembangunan perlintasan tidak sebidang, khususnya fly over, di beberapa titik yang berpotensial dengan mempertimbangkan beberapa hal, antara lain aspek teknis dan tingkat urgensi. Hal tersebut dikarenakan pembangunan fly over di jalan nasional merupakan kewenangan Kementerian PUPR.
“Proses pembangunan lintasan tidak sebidang ini berkoordinasi dengan pihak swasta jika dana pembangunan fly over atau underpass yang digunakan merupakan dana CSR seperti di Muara Enim. Tapi jika dana pembangunan dari dana kota atau provinsi, maka usulan berasal dari kota atau provinsi tempat rencana lintasan tidak sebidang tersebut yang akan dibangun atau juga bisa saja usulan dari pengembang kawasan,” kata dia.
Selama 2019-2020, total titik yang diusulkan untuk dapat dibangun perlintasan tidak sebidang adalah sebanyak lima lokasi di wilayah Divre III Palembang dan lima lokasi di wilayah Divre IV Tanjung Karang.
“Kita biasanya akan meninjau dari aspek keamanan dan keselamatan saja, sehingga pembangunan fly over dan underpass ini tidak akan mengganggu jalur lintasan kereta api,” ujar Made.
Dia berharap pandemi ini segera berkahir, sehingga tahun depan kondisi ekonomi normal dan semua rencana pembangunan dan lainnya bisa berjalan sesuai rencana yang diagendakan. (Febri)































