PADANGSIDIMPUAN-SUMUT, BERITAANDA – Kesuksesan jajaran Polres Padangsidimpuan dalam mengungkap jati diri Mr. X, sesosok mayat tanpa identitas yang ditemukan di Bukit Simarsayang, Kelurahan Bonan Dolok, Sidimpuan Utara, tuai apresiasi sekaligus pujian berbagai kalangan.
Tidak cuma sekedar merinci siapa gerangan pria malang yang didapati tewas dalam kondisi telungkup di sekitar pekuburan yang ada di bukit tersebut. Aksi gemilang juga diperlihatkan korps Tribrata Padangsidimpuan mengurai seterang benderang motif, kronologi, hingga para pelaku.
“Kapolres AKBP Juliani Prihartini dan jajaran menumpas tuntas kasus ini tidak kurang dari 2×24 jam. Capaian itu tentunya merupakan sebuah rangkaian kerja keras serta kesungguhan tanpa mengenal kata lelah dan waktu,” ujar Ketua Fraksi Persatuan Bintang Kebangkitan DPRD Kota Padangsidimpuan, Hj. Elliyati, Jumat (7/8/2020) siang.
Selaku refresentasi rakyat, Hj. Elliyati pun menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi AKBP Juliani, AKP Bambang H. Tarigan (Kasat Reskrim Polres), berikut para personel yang terlibat maupun tidak terlibat langsung dalam pengungkapan kasus yang menghebohkan itu.
“Dedikasi aparat kepolisian dalam hal ini, telah memberi kita warga Padangsidimpuan kepastian hukum. Mereka telah menegasi, bahwa situasi yang aman dan kondusif adalah suatu keharusan. Ini kode keras bagi setiap orang yang berniat melakukan kejahatan di kota ini,” tuturnya.
Bercermin dari kasus tersebut, anggota DPRD Sidimpuan itupun mengetuk hati semua pihak, termasuk pemerintah untuk bersama-sama membantu kepolisian mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), salah satunya dengan menata ulang lokasi pemicu kejahatan.
“Sudah kita ketahui bersama, bahwa rangkaian peristiwa ini berawal dari tempat yang identik menghilangkan akal sehat manusia ketika bertandang ke sana. Lalu, apakah hal ini dibiarkan tanpa ada tindakan?. Masihkah kita tidak mau belajar dari kasus ini, atau masih harus menunggu jatuhnya korban-korban berikut,” sergahnya.
Menurut Elliyati, sungguh sangat tidak tepat membiarkan aparat kepolisian bekerja sendirian merawat kamtibmas, terkhususnya di Bukit Simarsayang tetap dalam suasana kondusif. Sementara, tempat-tempat yang potensial bisa mengganggu kamtibmas terus menjamur di lokasi itu.
“Atas itu, saya mendesak perangkat terkait, seperti Dinas Pariwisata dan Satpol PP Padangsidimpuan membangun sinergi dengan pihak kepolisian untuk menelusuri upaya serta tindakan yang bisa dilakukan. Menertibkan tempat-tempat yang tidak memenuhi ketentuan,” desak dia.
Elliyati meyakini, perangkat dimaksud mempunyai azas pedoman penindakan. Keterkaitannya dengan peraturan daerah (perda) yang harus ditegakkan. “Apalagi kalau tidak salah, Bukit Simarsayang itu juga telah ditetapkan sebagai kawasan pariwisata melalui peraturan walikota (perwal). Kenapa itu tidak selaraskan,” tanyanya lagi.
Dia pun menyimpulkan, saat ini adalah momentum tepat untuk mengembalikan citra Bukit Simarsayang ke fitrah dasarnya. Ekowisata yang menyuguhkan panorama alam disertai wisata kuliner halal. Dan bukan wisata esek-esek bertabur pondok temaram yang merusak estetika moral.
Sebelumnya, masyarakat Kota Padangsidimpuan dibuat heboh dengan penemuan sesosok mayat tanpa identitas pada Ahad (2/8/2020) pagi di lokasi pekuburan yang ada di Bukit Simarsayang. Keberadaan korban diketahui oleh warga yang tengah beristirahat usai jogging (lari santai).
Jajaran Polres Padangsidimpuan bergerak mengungkap misteri kasus ini, hingga kemudian berhasil meringkus 5 orang lelaki yang diduga sebagai pelaku pembunuhan, 1 diantaranya tewas ditembak karena melarikan diri seusai melukai petugas disaat pencarian barang bukti. (Anwar)































