PALEMBANG, BERITAANDA – Dua tahun keberadaan LinkAja di tanah air sangat membantu pengguna dan merchand dalam melakukan transaksi keuangan non tunai sehari-hari.
Tercatat, LinkAja dipakai oleh 71 juta pengguna di seluruh tanah air yang tersebar di 480 kota dan 34 provinsi di seluruh tanah air. Angka ini naik 43 persen dibanding tahun lalu.
Menariknya, pengguna LinkAja bukan cuma didominasi oleh kalangan milenial, tapi juga ibu rumah tangga, orangtua, dan juga bapak-bapak karena diklaim mudah digunakan, sama mudahnya dengan bermain sosial media.
Direktur Utama Haryati Lawidjaja mengatakan, dua tahun keberadaan LinkAja di tanah air penuh tantangan karena hadir di masa pandemi.
“Apa-apa bisa dengan LinkAja, sebab mau bayar apa saja bisa sekaligus mendorong literasi keuangan chasless atau non gunain, sekaligus memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujarnya saat paparan secara daring di sela HUT LinkAja ke-2 tahun, Rabu (30/6).
Haryati mengatakan, LinkAja 100 persen menggunakan sumber tenaga dan sumber daya manusia asli Indonesia yang awalnya dibangun dengan kolaborasi 10 BUMN di tanah air. Kini seiring berjalannya waktu kolaborasi kepemilikan saham juga hadir Gojek dan Grab yang ikut andil menyumbang saham LinkAja.
Haryati mengatakan, LinkAja menjadi salah satu metode pembayaran non tunai yang paling mudah digunakan, semudah menggunakan media sosial. Tidak ribet sehingga bisa digunakan sebagai alat bayar sehari-hari baik di warung, pasar tradisional, merchand mall, hingga toko modern.
Menteri BUMN Erik Tohir yang hadir dalam perayaan HUT secara daring itu juga memuji pencapaian LinkAja hingga kini. Namun, Eric mengatakan masih terbuka peluang besar untuk menelurkan unicorn lainnya di tanah air, sebab secara jumlah kalah jauh dibanding negara di lainnya terutama Tiongkok dan Amerika.
“Masih ada peluang besar membuat unicorn di tanah air, karena saat ini baru ada lima, bisa saja ini dimulai dari start-up yang menggandeng pembiayaan secara swasta dan juga modal asing,” kata Eric Tohir.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, LinkAja membantu mendorong literasi keuangan di tanah air, khususnya penggunaan transaksi non tunai. Bank Indonesia menargetkan jumlah merchand QRIS mencapai 121 juta merchand, sehingga memudahkan transaksi dimana saja dan kapan saja dalam genggaman.
“Mempercepat akselarasi ekonomi sistem digital untuk mendukung layanan ekonomi lebih maju. Mendorong pertumbah ekonomi bangsa dan mensejahterakan masyarakat,” tutupnya.(Febri)































