KAYUAGUNG-OKI, BERITAANDA – Pasar malam di Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada hari Ahad (6/3) malam, menimbulkan kerumunan massa. Hal itu mendapat perhatian dari pengamat sosial Bagindo Togar Butarbutar.
Ia menerangkan, pasalnya kegiatan pasar malam tersebut mengabaikan protokol kesehatan (prokes).
“Miris dan memilukan respon masyarakat di wilayah Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten OKI yang terkesan tak peduli lagi atau menganggap sepele keberadaan virus Covid-19 yang masih melanda dunia saat ini,” kata Bagindo.
Menurutnya, perlu diketahui bahwa sampai saat ini Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19. Pemda setempat harus terus memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya di Tulung Selapan.
“Jangan sampai masyarakat abai, misalnya dengan mengadakan pasar malam, dimana pengunjung ramai padat seperti dalam situasi normal saja, padahal varian omicron yang efeknya dominan tak bergejala semakin merajalela. Kemana kepekaan serta antisipasi para aparatur setempat, terkhusus yang bertanggung jawab atas mengawasi kondisi kesehatan publik?. Apakah menunggu hingga terjadi ledakan kasus menimpa warga, baru muncul kesadaran untuk bertindak ?” ujarnya.
Dijelaskannya, transmisi dan mutasi virus jelas terjadi oleh interaksi kelompok individu sosial yang jaraknya berdekatan, terkhusus kerumunan.
“Maka seharusnya pemda, kepolisian dan nakes bertindak tegas bila masih saja terjadi kerumunan maupun keramaian yang tak mengindahkan prokes yang ketat,” katanya.
Ia menambahkan, sampai saat ini tingkat pemberian vaksin masih di bawah angka 70 persen terhadap warga disana. Artinya kondisi herd immunity belum terjadi.
“Untuk itu pemerintah beserta para tokoh setempat dituntut untuk aktif mengawasi aktifitas dan keberadaan masyarakatnya. Bila masih melanggar, beri peringatan atau tindakan tegas,” pungkasnya. (Iwan)































