BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Nilai impor di Provinsi Lampung mengalami penurunan sebesar US$157,41 juta atau turun 45,48% dibanding November 2018 yang tercatat sebesar US$ 346,08 juta. Sementara nilai impor Desember 2018 tersebut masih lebih rendah US$ 40,53 juta atau turun 17,68% jika dibanding bulan Desember 2017 yang tercatat US$ 229,20 juta.
Demikian dijelaskan oleh Kepala BPS Lampung Jeane Irmaningrum pada kegiatan rilis berita statistik, Selasa (15/1/2018), di kantor BPS Lampung, yang dihadiri instansi terkait dan awak media.
Selanjutnya dijelaskan dia bahwa dari lima golongan barang impor utama pada Desember 2018, empat diantaranya mengalami peningkatan. Masing – masing gula dan kembang gula naik 56,78%, ampas sisa industri makanan naik 5,59%, pupuk naik 77,71%, mesin-mesin pesawat mekanik naik 49,99%.
Sementara golongan barang impor utama yang mengalami penurunan adalah binatang hidup yang turun sebesar 32,86%.
Untuk kontribusi lima golongan barang utama terhadap total impor Provinsi Lampung pada Desember 2018 mencapai 35,28% , dengan rincian gula dan kembang gula 13,23%, binatang hidup 10,36%, ampas sisa industri makanan 5,98%, pupuk 3,02% dan mesin – mesin pesawat mekanik 2,69%.
Negara pemasok barang impor ke Provinsi Lampung pada Desember 2018 menurut kelompok negara utama berasal dari Amerika Serikat sebesar US$542, 56 juta, Uni Emirat Arab US$39,15 juta. Lalu Australia, Qatar dan Tiongkok yang mencapai US$130, 52 juta, diikuti Asean sebesar US$40,53 juta dan Uni Eropa US$51, 29 juta.
Sedangkan kontribusi impor Provinsi Lampung selama Desember 2018 dari total negara utama mencapai 72,33%, terdiri dari kelompok negara utama lainnya 51,45%, kawasan Asean 19,73% dan kelompok Uni Eropa 1,05%. Total impor dari negara utama pada Desember 2018Â mencapai US$172, 34 juta. (Katrine)