Galuh Lihat Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Hujan Deras Selimuti Prosesi Pemakaman Korban

377

PALEMBANG, BERITAANDA – Tragedi berdarah mewarnai lebaran hari kelima di Kota Palembang. Seorang ibu dan putrinya jadi korban pembunuhan keji di rumah mereka sendiri, tepatnya di Jalan Karya Baru RT 03 RW 03 Kelurahan Bukit Baru Kecamatan Ilir Barat (IB) 1.

Kedua korban yakni Wasilah (35), istri dari Anung Kurniawan (42), dan putrinya Farah Atika Aliyah (15). Ibu dan anak itu ditemukan bersimbah darah pada Senin (15/4/2024) sekitar pukul 10.00 WIB. Sosok pembunuh diketahui Galuh (9), anak bungsu korban.

Galuh selamat karena pada saat pelaku beraksi, dia bersembunyi di kolong meja. Sedangkan pada saat kejadian, Anung berada di bengkel mobil di Jalan Parameswara.

“Orang itu sendirian, ciri-cirinya badan tinggi, kurus, dan mengenakan baju putih, celana panjang,” ujar Galuh kepada anggota polisi yang mengawalnya bersama sang ayah, seperti dikutip dari laman sumateraekspres.bacakoran.co.

Bocah ini melihat pelaku melakukan penganiayaan kepada ibunya. Namun dia tidak bisa melakukan apa-apa. Hanya bisa menyaksikan sembari terus bersembunyi agar tak diketahui pelaku.

“Dia (pelaku) mengambil barang dari depan garasi mobil, terus keluar dari pintu depan. Saya kemudian mengunci pintu, menunggu ayah pulang,” katanya.

Anung sendiri pulang ke rumah setelah mendapat telepon dari putri sulungnya, Farah, yang berteriak minta tolong. Saat tahu ayahnya pulang, barulah Galuh membukakan pintu.

Jajaran Polrestabes Palembang masih mendalami kasus ini. Untuk motif dari pelaku pembunuhan sadis ini belum bisa dipastikan.

“Pada awalnya kita mengira ini aksi perampokan. Tapi setelah kita periksa, di dalam rumah tidak ada barang berharga yang hilang,” beber Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Dr Harryo Sugihhartono SIK MH.

Dalam aksinya, pelaku memukulkan dan menusukkan benda tumpul ke tubuh kedua korban hingga keduanya meregang nyawa. Bahkan, pada kepala almarhumah Wasilah terdapat benda tajam jenis blencong yang masih menancap. Hal itu diketahui saat polisi memeriksa kondisi kedua korban.

“Saat ini suami dan putranya yang luput dari aksi pembunuhan kita bawa ke Polsek IB 1 guna dimintai keterangan,” jelas Harryo.

Aksi pembunuhan itu tidak diketahui para tetangga korban. Ketua RT 03 RW 03 Kelurahan Bukit Baru Kecamatan Ilir Barat (IB) 1, Sutoro (53) mengatakan, dia baru tahu adanya kejadian itu setelah Anung, suami almarhumah Wasilah datang menemuinya di rumah,

“Sekitar jam 10 pagi saya didatangi Anung yang dengan tergopoh-gopoh. Dia menyuruh saya datang ke rumahnya,” ungkap Sutoro.

Begitu tiba di rumah Anung, dia melihat istri dan anak Anung sudah tak bernyawa.

Almarhumah Wasilah ditemukan tertelungkup di dalam garasi. Sedangkan Farah dalam kamar.

Menurut Sutoro, keterangan Anung kepadanya, saat kejadian suami Wasilah itu tengah di bengkel untuk memperbaiki mobilnya.

“Lalu Anung ditelepon anaknya, Farah, yang meminta tolong,” imbuhnya.

Seingat Sutoro, Anung dan keluarga sudah tinggal di rumah itu mulai tahun ini.

“Kesehariannya Pak Anung ini wiraswasta, jualan tanaman hias di depan Perpustakaan Daerah. Orangnya baik dan mudah bergaul,” jelas Sutoro.

Informasi dari kerabat korban, sebelum peristiwa tragis itu terjadi, dia sempat melihat Wasilah keluar rumah untuk membeli sayur.

“Sekitar jam 9 (keluar rumah), tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan,” ungkap kerabat korban tersebut.

Dia dapat cerita dari Galuh yang mengaku melihat pelaku pembunuhan seorang laki-laki.

“Galuh melihat ada laki-laki masuk ke rumah. Dia tidak kenal,” ungkapnya.

Pelaku masuk tak lama setelah almarhumah Wasilah kembali usai belanja sayur.

Ditreskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo SH SIK didampingi Kasubdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Yunar Hotma P Sirait SIK MH tampak melihat langsung ke TKP. Tim Inafis Polrestabes Palembang dan Labfor Polda Sumsel berusaha mencari jejak pelaku.

Anwar nampak dengan seksama mendengarkan penjelasan dari Kapolsek IB-1, Kompol Ginanjar terkait insiden tersebut. Namun, belum bersedia cerita banyak.

“Belum ada hasil. Untuk keterangan resminya nanti coba ditanyakan langsung ke Pak Kapolrestabes atau Kasatreskrim Polrestabes,” tuturnya.

Camat Ilir Barat 2, R Hidayat Pane mengatakan, sudah mengetahui adanya peristiwa di wilayah kecamatan yang dia pimpin.

“Kita serahkan saja kasus ini kepada petugas yang berwenang dalam hal ini kepada pihak kepolisian,” tandasnya.

Sementara itu, hujan deras turut menyelimuti prosesi pemakaman dua korban pembunuhan sadis di Bukit Baru, Palembang.

Jenazah Wasilah dan Farah Atika Aliyah dimakamkan dalam satu liang di TPU Puncak Sekuning hari ini, Selasa (16/4/2025).

Mereka berdua menjadi korban kekerasan yang mengguncang warga Kota Palembang.

Foto-foto menggambarkan kesedihan yang mendalam saat Anung Kurniawan, suami almarhumah Wasilah, memimpin prosesi pemakaman.

Dia tampak hancur karena tragedi yang menimpa keluarganya. Galuh, putra mereka yang selamat dari peristiwa mengerikan ini, juga ikut dalam prosesi pemakaman dengan penuh kesedihan.

Prosesi dimulai dari instalasi forensik RS Bhayangkara M. Hasan, dimana jenazah kedua korban menjalani autopsi.

Dibawa dengan mobil ambulans polisi, kedua jenazah disatukan dalam satu keranda menuju Masjid Al-Munawwaroh Jalan Parameswara Bukit Baru untuk disholatkan, sebelum perjalanan terakhir ke TPU Puncak Sekuning.

Galuh, sebagai saksi kunci dalam kasus ini, tetap tegar meskipun terlihat sedih dan terpukul. Siswa kelas 3 Sekolah Dasar (SD) ini menjadi sorotan saat bersembunyi di bawah meja ibunya selama peristiwa tragis tersebut.

Kematian mereka menyisakan tanya besar di masyarakat. Polda Sumsel terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif sebenarnya di balik pembunuhan ini.

Keberanian Galuh dan kesedihan yang menghimpit keluarga dan kerabatnya menjadi gambaran dari tragedi yang menyayat hati ini. (*)

Bagaimana Menurut Anda