BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Menjelang malam pergantian tahun, Kepolisian Daerah (Polda) Lampung mengingatkan pentingnya langkah antisipasi di kawasan wisata pantai.
Fenomena cuaca ekstrem yang dipicu oleh bibit siklon tropis 98S di Samudra Hindia bagian barat daya Sumatera membawa ancaman gelombang tinggi yang dapat membahayakan pengunjung.
Bibit siklon ini terpantau memiliki kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1005 hPa, menyebabkan perairan Lampung berpotensi mengalami peningkatan gelombang tinggi hingga malam tahun baru.
Berdasarkan laporan BMKG Maritim Lampung, beberapa wilayah yang terdampak meliputi perairan Teluk Lampung bagian Utara dan Selatan, perairan Timur Lampung bagian Selatan, serta Selat Sunda Selatan Lampung.
“Kami telah menerima peringatan dari BMKG terkait potensi peningkatan gelombang tinggi akibat bibit siklon tropis 98S. Situasi ini harus menjadi perhatian serius, terutama bagi para pengelola wisata bahari,” ujar Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika, Kamis (26/12/2024).
Polda Lampung meminta para pengelola pantai untuk memperketat aturan terkait aktivitas berenang demi keselamatan wisatawan.
“Kami imbau agar pengelola memasang tanda peringatan, membatasi area berenang, dan menugaskan petugas di lokasi untuk mengingatkan wisatawan terkait risiko yang ada,” tambah dia.
Langkah antisipasi ini juga mencakup pengawasan ketat terhadap penggunaan wahana air yang berpotensi berbahaya dalam kondisi cuaca buruk.
“Wisatawan juga diharapkan mengikuti aturan yang diberlakukan pengelola pantai demi keselamatan bersama,” lanjutnya.
Kapolda juga menekankan bahwa kondisi ini tidak hanya berdampak pada keamanan, tetapi juga aktivitas ekonomi.
“Pemerintah Provinsi Lampung mendorong pelaku usaha untuk mengadakan event perayaan pergantian tahun guna meningkatkan perekonomian lokal. Namun, keselamatan pengunjung harus menjadi prioritas,” jelasnya.
Sejumlah pantai di Lampung, seperti Pantai Mutun, Teluk Kiluan, dan Pahawang, diperkirakan akan ramai pengunjung pada akhir tahun ini. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, pengelola wisata, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk memastikan pergantian tahun berlangsung aman. (Katharina)