Walikota Gunungsitoli: Pendidikan dan Pengetahuan Anak Dimulai dari Keluarga

231

GUNUNGSITOLI–SUMUT, BERITAANDA – Kaum ibu harus lebih memperhatikan anaknya di usia 0-8 tahun, karena di usia tersebut adalah masa-masa emas bagi anak-anak dalam pembentukan mental, fisik dan spiritual anak.

Demikian disampaikan Pembina DWP Tini Lakhomizaro Zebua pada kegiatan workshop positive parenting dengan mengangkat tema ‘Golden Touch and Love Power Parenting’, bertempat di ruang rapat lantai dua kantor Walikota Gunungsitoli, Selasa (18/6/2019).

“Kaum ibu perlu memahami bahwa pola positive parenting berupa golden touch and love power parenting, terutama saat usia anak mulai dari 0-8 tahun (golden age) adalah masa-masa emas bagi anak sehingga pembentukan mental, fisik dan spiritual anak harusnya lebih diperhatikan,” jelas dia.

“Oleh karena itu, kepada seluruh peserta supaya mengikuti kegiatan ini dengan baik dan sungguh-sungguh, apalagi mengingat kaum ibu lebih dominan dalam pendidikan dan karakter sempurna bagi anak yang akan mengantarkan anak pada kesuksesan, keberhasilan, dan dapat menjadi kebanggaan bagi keluarga dan masyarakat, sehingga tercipta keluarga yang bahagia dan harmonis,” ujarnya lagi.

Pada kesempatan itu juga, ia menyampaikan bahwa keberhasilan pemerintah adalah merupakan keberhasilan dan kerja keras dari ASN, yang mana berasal dari dukungan para kaum ibu, yakni anggota DWP dan PKK Kota Gunungsitoli.

Selanjutnya, Walikota Gunungsitoli Ir. Lakhomizaro Zebua yang membuka secara resmi kegiatan workshop ini dalam arahannya, sangat mengapresiasi dan menyampaikan terimakasih atas terobosan yang digagas oleh DWP, untuk mempersiapkan generasi muda bangsa ini dengan lebih baik, smart, kreatif dan berdaya saing.

Beliau berharap agar kegiatan positif seperti ini hendaknya terus berlanjut, dan menjadi program atau agenda rutin DWP demi meningkatkan pengetahuan anggotanya.

“Perkembangan teknologi yang pesat saat ini harus bisa kita ambil manfaatnya, terutama bagi tumbuh-kembangnya anak. Betapa eratnya hubungan antara kesuksesan dalam keluarga dan kesuksesan dalam pekerjaan. Era digital bukanlah era yang harus ditinggalkan. Kita sebagai orangtua hanya harus memberi perhatian lebih pada anak agar perkembangan mereka bisa berjalan secara maksimal,” terang walikota.

Mengakhiri arahannya, walikota juga kembali mengingatkan bahwa beberapa bulan lagi akan ada event besar di Kepulauan Nias, yakni Sail Nias 2019 pada September mendatang. Dan Kota Gunungsitoli mengambil peran dalam dua kegiatan, seminar budaya serta festival kopi dan kuliner. Untuk itu beliau meminta dukungan dan partisipasi dari kaum ibu, baik untuk turut ambil bagian dalam menyukseskan kegiatan tersebut nantinya, maupun sekedar untuk memberi pengetahuan kepada anak-anak kita bahwa Pulau Nias kaya akan budaya dan adat istiadat.

“Demikian pula dengan kuliner khas Nias yang sudah hampir punah hendaknya diingatkan kembali di benak sang anak, karena pendidikan dan pengetahuan anak sejatinya dimulai dari keluarga,” jelas dia.

Kegiatan yang juga dihadiri oleh Sekda Kota Gunungsitoli, Wakil Ketua TP. PKK Kota Gunungsitoli dan Ketua DWP Kota Gunungsitoli ini dilaksanakan bertujuan untuk untuk memberi pengetahuan dan pemahaman kepada peserta workshop mengenai konsep dan tujuan smart parenting, manajemen pikiran dan perasaan, mengerti dan memahami manajemen stres dengan berbagai metode, dan hal lainnya yang terkait dengan pola asuh anak yang lebih smart.

Kegiatan ini diadakan selama 2 (dua) hari berturut-turut yang terbagi dalam 2 gelombang, yakni gelombang pertama pada hari ini dan dilanjutkan dengan gelombang kedua dilaksanakan pada hari Rabu (19/6/2019).

Sementara itu, workshop tersebut diikuti oleh 98 peserta yang terdiri dari anggota DWP unit perangkat daerah serta anggota TP.PKK Kota Gunungsitoli, diisi dengan paparan dari narasumber dan ruang diskusi untuk memperluas khazanah para peserta. (Ganda)

Bagaimana Menurut Anda