Tol Kapalbetung dan PPKA Diprediksi Dibanjiri Pemudik dari Pulau Jawa dan Lampung

559

KAYUAGUNG-OKI, BERITAANDA – Difungsikan akses trase mainroad tol Kapalbetung dan tol PPKA yang sudah tersambung ke akses tol Lampung, untuk jalur arus mudik dan arus balik lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah, diprediksi kemungkinan besar akan banyak kendaraan pemudik dari Pulau Jawa dan Lampung menuju ke Palembang dan sekitarnya, begitu juga sebaliknya dari Sumatera ke Pulau Jawa dengan melewati akses trase mainroad tol PPKA.

“Karena ini tentunya disambut baik oleh para pemudik, karena selain untuk menyingkat jarak tempuh dan waktu perjalanan, juga ada rasa penasaran dari para pemudik untuk mencoba melintasi dan mengetahui jalur tol Kapalbetung dan PPKA yang telah dikerjakan, apalagi merupakan tol Sumatera pertama,” kata Kapolres OKI AKBP Donni Eka Syaputra melalui Paur Subbag Humas Polres OKI IPDA M. Nizar, Jumat (17/5/2019).

Dengan ramainya pemudik melintas di jalur jalan tol PPKA tersebut, baik arus mudik dan arus balik lebaran 1440 Hijriah, kata Nizar lagi, jika pengendaranya tidak berhati-hati, tidak menutup kemungkinan akan banyak terjadi kecelakaan lalu lintas di jalur tol PPKA tersebut, mengingat kondisi trase mainroad belum 100 persen di aspal dan kondisi jalan yang bergelombang.

“Dan masih ada yang berupa agregat padat serta masih terdapat material proyek yang berserakan di jalan dan tidak adanya rambu-rambu. Jika pengendara mengemudi tidak hati-hati, terlebih lagi kecepatan tinggi, maka besar kemungkinan akan banyak terjadi kecelakaan lalulintas. Kendala lainnya, belum tersedianya SPBU dan fasilitas rest area, maka tidak menutup kemungkinan, para pemudik akan sulit mendapatkan BBM jika kehabisan BBM di jalur jalan tol PPKA,” tandas Nizar.

Masih kata Nizar, karena akses trase tol Kapalbetung-PPKA sampai ke perbatasan Lampung masih banyak berupa material agregat padat dan kemungkinan masih ada material proyek yang berserakan d ijalan sepanjang jalur tol, maka tidak menutup kemungkinan akan banyak kendaraan pemudik yang pecah ban di jalan, dan pemudik akan kesulitan untuk mencari jasa tambal ban, karena memang tidak tersedia. Apalagi ditambah jaringan sinyal provider seluler di beberapa titik jalur tol yang tidak ada, sehingga sulit untuk berkomunikasi.

“Mengingat masih banyaknya fasilitas yang kurang secara operasional dan fungsional atas penggunaan akses jalur jalan tol Kapalbetung dan PPKA untuk digunakan sebagai jalur arus mudik dan arus balik lebaran. Guna menghindari terjadinya kerawanan dan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi terhadap para pemudik saat melintas di akses jalan tol Kapalbetung dan PPKA, kami disarankan agar dapat berkordinasi kembali kepada pihak-pihak terkait,” ungkap Nizar.

Lanjut Nizar, khususnya kepada pihak pelaksana pengerjaan proyek jalan tol Kapalbetung dan PPKA Kayuagung, baik PT. Waskita Karya maupun PT. Hutama Karya dan Dishub OKI terkait rencana fungsional akses mainroad tol Kapalbetung dan PPKA untuk jalur arus mudik dan arus balik lebaran supaya dapat dilalui oleh pemudik dengan aman, nyaman dan tanpa hambatan di perjalanan.

“Untuk menjaga keamanan pemudik yang melintas disepanjang jalur tol Kapalbetung dan tol PPKA tersebut, yang kemungkinan akan ramai, maka akan mendirikan pos pam dan pos terpadu lainnya. Seperti pos Dishub berikut mobil derek, pos kesehatan berikut ambulance, jasa bengkel dan tampal ban, dan lain-lain sesuai keperluan di jalur tol Kapalbetung dan PPKA tersebut,” ujar Nizar.

Hal ini dilaksanakan, lanjut Nizar lagi, dengan melibatkan personel Polsek terdekat, diantaranya di wilayah hukum Polsek Jejawi (untuk jalur trase tol Kapalbetung), wilayah hukum Polsek Kayuagung (untuk persimpangan jalur trase tol PPKA- pintu masuk Desa Celikah) dan di wilayah hukum Polsek Mesuji (diseputaran rencana rest area Desa Mataram Jaya Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten OKI.

“Untuk keamanan di sepanjang jalur tol PPKA, khususnya di titik rawan dan persimpangan pindah jalur, kita minta kepada pihak pelaksana proyek Waskita agar dapat menempatkan petugasnya di setiap lokasi tersebut, dan disarankan pihak Waskita memberi rambu penunjuk arah atau rambu peringatan di lokasi – lokasi yang diperlukan,” tegas Nizar.

Mengingat disepanjang jalur trase mainroad tol PPKA sampai perbatasan Lampung belum ada lampu penerangan jalan, tambah Nizar, kita sarankan agar pengendara atau pemudik yang akan melintas di jalur tol PPKA, hanya boleh melintas pada siang hari saja dari pukul 06.00 Wib – 18.00 Wib, dan berlaku buka tutup. Dengan artian, pada malam hari mulai pukul 18.00 Wib, kendaraan tidak boleh melintas, karena sangat rawan, baik rawan laka lantas maupun rawan kejahatan lainnya.

“Guna keamanan, kenyamanan dan keselamatan pemudik atau pengendara yang melintas selama arus mudik dan arus balik lebaran, disarankan kepada pihak pelaksana proyek tol untuk dapat menyediakan dan memberdayakan mobil patroli K3-nya, guna memantau jalur trase tol yang dilalui oleh pemudik,” pungkas Nizar. (Iwan)

Bagaimana Menurut Anda