Tersentuh Kondisi Anak Korban Runtuhnya Jembatan P6, Kapolda Sumsel Atensikan Pengobatan ke Tim Dokkes RS Bhayangkara

14

PALEMBANG, BERITAANDA – Momen mengharukan bagi Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo saat mendampingi kunjungan Pj. Gubernur Elen Setiadi untuk memberikan santunan pada keluarga korban sekaligus meninjau lokasi runtuhnya jembatan P6, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) pada Ahad (18/8/2024) lalu.

Adalah Muhamad Farhan Prawira, bocah laki-laki yang baru berusia 22 bulan, dalam gendongan ibunya yang saat itu akan menerima santunan dari Pj. Gubernur Elen Setiadi. Karena ayah bocah tersebut (almarhum Misbahul Munir) menjadi salah satu korban ambruknya jembatan P6.

Perhatian Irjen Rachmad Wibowo saat itu tak lepas dari memperhatikan kondisi anak dalam gendongan ibunya tersebut, yang menurut pengamatannya harus segera diberikan bantuan kesehatan.

Muhamad Farhan Prawira ternyata mengalami masalah kesehatan dengan memiliki riwayat kejang-kejang pada 6 bulan lalu, dan belum bisa duduk hingga usianya sekarang.

Mengetahui hal tersebut, pucuk pimpinan Polda Sumsel tersebut langsung memerintahkan tim dokter kesehatan untuk membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara M. Hasan Palembang, guna mendapatkan bantuan tindakan medis.

“Hati saya tersentuh memperhatikan kondisi anak yang digendong ibunya, kondisi kesehatannya cukup memprihatinkan. Oleh karenanya, saya perintahkan tim dokkes untuk segera dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda,” ujar mantan Kapolda Jambi tersebut.

Tak menunggu waktu lama, pada hari Selasa (20/8/2024) pagi, Kapolsek Lalan Iptu Zulkarnaen Afianata bersama tim kesehatan Polres Muba mengantar Muhamad Farhan Prawira bersama keluarganya ke Rumah Sakit Bhayangkara M, Hasan Palembang, dan langsung mendapatkan penanganan tim medis RS tersebut.

Kabid Dokkes Polda Sumsel Kombes dr Mardi Sudarman melalui PS Karumkit AKBP dr Andriyanto mengatakan, tim dipimpin dr Irma Yenni Sp. A telah melakukan observasi pemeriksaan dan diagnosa terhadap anak tersebut di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

“Pasien yang menjadi perhatian Pak Kapolda, kondisinya memang cukup memprihatinkan. Oleh karenanya kami langsung melakukan pemeriksaan, dan ternyata hasil diagnosanya bahwa anak ini mengalami sakit epilepsi dan kelumpuhan pada otak (cerebral palsy). Disamping itu juga mengalami gizi buruk serta tuli sensori neuralnya, ini harus segera kami tangani,” ujarnya, Rabu (21/8/2024).

“Saat ini kami lakukan perawatan khusus di zal anak dibawah pengawasan dokter spesialis anak. Dan sementara diberikan terapi obat, mohon doanya kita semua,” ungkapnya.

Riki Susanti (40) yang merupakan nenek Farhan, menyampaikan terima kasihnya kepada pihak kepolisian yang memberi perhatian kesehatan masyarakat.

“Saya neneknya Farhan, mengucapkan terimakasih kepada Bapak Kapolda Sumsel yang telah memberikan perhatian terhadap masyarakat, khususnya pemberian pengobatan gratis kepada cucu saya. Semoga mendapatkan balasan kebaikan,” ucapnya. (Iwan)

Bagaimana Menurut Anda