KERINCI, BERITAANDA – Setelah sempat diberitakan oleh media BERITAANDA dengan judul artikel ‘Anggaran Kegiatan Pemberdayaan Pendung Mudik Diduga Terindikasi Korupsi’, seperti yang disampaikan oleh salah satu peserta pelatihan kepada media ini, dibantah oleh Ruslan selaku Kades Pendung Mudik.
Pada pemberitaan sebelumnya, media ini tidak dapat hak jawab dari kades tersebut, meskipun sudah berusaha untuk menghubungi, baik melalui sambungan telepon selulernya maupun dengan cara mendatangi kantor desa. Namun BERITAANDA selalu gagal menemui kades hingga berita itu diterbitkan.
Tidak sampai disitu, pada Rabu (7/6/2023) sekira pukul 11.00 WIB, BERITAANDA kembali menemui kades untuk diminta hak jawabnya agar perimbangan berita, sehingga nantinya tidak terjadi berita sepihak.
Ketika ditemui di kantor Desa Pendung Mudik Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci, Ruslan Dpt kepada media ini menerangkan, mengenai pembagian honor peserta pelatihan memandikan jenazah itu diserahkan untuk masjid.
“Ya, sebelum kami melaksanakan pelatihan memandikan jenazah, para peserta sudah sepakat agar honor peserta dikasih untuk rehab masjid,” terang Ruslan.
“Sementara kegiatan pelatihan berzanji dan pelatihan adat dilaksanakan dua malam berturut-turut, tidak ada dilaksanakan dua kegiatan dalam satu malam,” sebut Ruslan lagi.
Menanggapi hal ini, Ketua LSM Tim Operasional Pemberantasan Korupsi (Topeksi) Mat Salim mengatakan, ia pun meminta pihak Inspektorat Kerinci secepatnya turun ke Desa Pendung Mudik untuk mengaudit dana dasa tahun 2022.
“Saya menduga begitu banyak permasalahan di Desa Pendung Mudik, apalagi pernah terjadi aksi coret-coret kantor desa setempat, diduga sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap kepemimpinan Ruslan. Karena diduga tidak transparannya tentang penggunaan dana desa,” pinta Salim.
“Kami dari LSM Topeksi juga tidak tinggal diam, saat ini tim kami masih mengumpulkan data untuk dilaporkan ke pihak berwajib,” tutup Salim. (Tomi)
