Terkait Atasi Banjir, DPRD Lampung Tunggu Terobosan 3 Kepala Daerah

8

BANDAR LAMPUNG, BERITAANDA – Anggota DPRD Lampung, Fauzi Heri, mengapresiasi langkah tiga kepala daerah yang berkolaborasi dalam upaya mengatasi banjir yang terus berulang di wilayah Bandar Lampung dan sekitarnya.

Ketiga kepala daerah tersebut adalah Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, dan Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama.

Menurut Fauzi Heri, masalah banjir dan sampah di Bandar Lampung harus diselesaikan bersama dengan daerah penyangga.

“Kita sudah menuju kota maju, dan masalah perkotaan seperti banjir adalah tantangan yang harus dihadapi. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi yang solid antar kepala daerah,” ujar Fauzi Heri pada Kamis (6/3/2025).

Ia menambahkan, bahwa air yang menyebabkan banjir di Bandar Lampung tidak hanya berasal dari dalam kota, tetapi juga kiriman dari kabupaten sekitar, terutama Pesawaran dan Lampung Selatan.

“Terobosan tiga kepala daerah untuk membangun embung sebagai tempat penampungan air adalah langkah yang sangat baik. Kami akan terus memantau realisasinya,” kata anggota DPRD dari dapil Bandar Lampung ini.

Selain itu, politisi Partai Gerindra ini juga mengingatkan Wali Kota Bandar Lampung untuk lebih serius dalam menangani persoalan sampah yang masih belum terkelola dengan baik. Ia menekankan bahwa pemerintah harus melakukan pembenahan, dan masyarakat juga harus berhenti membuang sampah ke sungai.

“Jika masyarakat saling mengawasi, maka pemerintah akan lebih mudah dalam bekerja. Kondisi ini juga bisa mendorong berkembangnya bank sampah yang masih minim di Bandar Lampung,” lanjutnya.

Fauzi Heri menilai bahwa bank sampah bisa menjadi solusi dalam menjaga lingkungan sekaligus memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat.

“Mahasiswa Itera sudah mengembangkan mesin ekstruder untuk mengolah sampah plastik menjadi biji plastik, yang memiliki nilai jual tinggi,” ungkapnya.

Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah kota masih memiliki pekerjaan rumah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilah sampah organik dan anorganik.

“Dengan begitu, sampah yang masuk ke TPA Bakung sudah terpisah, sehingga pengelolaannya bisa lebih baik,” pungkasnya. (Katharina)

Bagaimana Menurut Anda