Terjaganya Keturunan Inti Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dari Keburukan

311

SERBA-SERBI, BERITAANDAIffah adalah tindakan menjauhi diri dari perbuatan yang dilarang oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Bagi seorang muslimah, iffah sangat penting dijaga untuk memelihara kehormatan diri dari segala hal yang bisa merendahkan, menghancurkan, dan menjatuhkan harga diri seseorang.

Untuk menjaga iffah tersebut, belajarlah dari kisah tabi’iyah agung yang bernama Fatimah binti Husain, seorang putri dari Husain bin Ali bin Abi Thalib.

Sebagaimana dinukilkan dari buku Ibunda Tokoh-Tokoh Teladan karya Jumuah Saad, Fatimah binti Husain adalah perempuan yang tidak pernah mengenal keburukan dalam dirinya.

Putra pamannya, yakni sepupunya, Al-Hasan bin Hasan bin Ali, pernah datang untuk melamar Fatimah. Lalu, pamannya menyambutnya dengan sangat hangat. “Kedatanganmu inilah yang aku tunggu-tunggu,” kata pamannya.

Setelah itu, Husain menikahkan Al-Hasan bin Hasan bin Ali dengan Fatimah. Beliau adalah perempuan yang menjadi satu tanda kebesaran Allah dalam kecantikan dan kebagusan agamanya. Dari suaminya inilah, Fatimah melahirkan Abdullah, Ibrahim, Al-Hasan, dan Zainab.

Ketika suaminya mati syahid, Fatimah menikah lagi dengan Abdulllah bin Amru bin Utsman bin Affan RA. Dari suami kedua ini, Fatimah melahirkan Muhammad bin Abdullah yang dikenal dengan Ad-Dibaj, karena ketampanan dan rupawannya.

Fatimah juga melahirkan Qasim dan Ruqayyah. Ketika suaminya, Abdullah bin Amru meninggal dunia, Fatimah tidak menikah lagi setelah itu.

Fatimah menolak pinangan dari seorang Gubernur Madinah bernama Abdurrahman bin Adh-Dhahak, karena Fatimah lebih memilih untuk fokus mendidik putra-putrinya, sehingga tercetaklah lelaki dan manusia terbaik karena ketaatannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Kemudian, karena nasab mereka berdekatan dengan keluarga Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Fatimah juga mencetak para perempuan yang menjadi panutan dalam hal menjaga iffah atau kehormatan diri, dan kesucian serta ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Sungguh, Fatimah telah menjadi contoh untuk mencetak lelaki dan perempuan teladan. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya untuk tetap menjaga iffah sebagai umat muslim. (*)

Sumber: republika.co.id

Bagaimana Menurut Anda